Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Editor - Tourism worker until 2010; Digipreneur since 2010

you can contact me at bolafanatik(at)Gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

11 Momen Tak Terlupakan di Babak Grup Copa America Centenario

17 Juni 2016   05:18 Diperbarui: 25 Juni 2016   17:39 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Turnamen Copa America Centenario segera memasuki babak perempat final. Delapan kesebelasan yang berhasil melewati babak grup adalah tuan rumah Amerika Serikat dan Kolombia (grup A), Peru dan Ekuador (grup B), Meksiko dan Venezuela (grup C), Argentina dan (grup D).

Dalam babak grup Copa America Centenario tercipta sebanyak gol 69 dalam 24 pertandingan. Beragam kejutan hadir, semisal tersingkirnya timnas Uruguay dan Brasil.

Banyak momen menarik yang terjadi dalam berbagai pertandingan fase grup. Saya secara runut merangkumkan 11 momen tak terlupakan dalam babak grup Copa America Centenario.

1. Paolo Guerrero Top Skorer Peru 

sumber: ca2016.com
sumber: ca2016.com
Paolo Guerrero membuat gol tunggal penentu kemenangan Peru dalam laga melawan Haiti. Gol ke gawang Haiti menahbiskan Paolo Guerrero sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa timnas Peru. Top skorer Copa America tahun 2011 dan 2015 tersebut melewati rekor lama 26 gol yang dibuat pemain legendaris Teofilo Cubillas pada tahun 1978.

2. Panitia Salah Setel Lagu Kebangsaan Uruguay 

Kejadian memalukan terjadi sebelum kick off pertandingan Meksiko kontra Uruguay. Pihak panitia pertandingan salah menyetel lagu kebangsaan Uruguay, yang diperdengarkan malah lagu kebangsaan Chile. Timnas Uruguay pada akhirnya kalah 1-3 lawan Meksiko. Seusai pertandingan, pihak panitia Copa America Centenario membuat pernyataan maaf secara resmi, 

3. Lagu Pitbull Terdengar dalam Lagu Kebangsaan Chile

Kesalahan memalukan kembali dilakukan oleh pihak panitia Copa America Centenario, dalam seremonial pertandingan Argentina versus Chile. Saat lagu kebangsaan Chile dikumandangkan, mendadak terdengar kencang lagu "Superstars" milik penyanyi Pitbull. 

Pihak panitia penyelenggara pertandingan segera mematikan lagu kebangsaan Chile yang tersisipi lagu Pitbull. Walau sudah tak ada suara musik berkumandang, para pemain, ofisial serta suporter Chile bersama-sama tetap melanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan mereka.

4. Selebrasi Gol Mengharukan Angel Di Maria

foto: conmebol.com
foto: conmebol.com

Momen mengharukan dijalani gelandang tengah Argentina, Angel Di Maria dalam pertandingan melawan Chile. Beberapa jam sebelum pertandingan dimulai, nenek Angel Di Maria meninggal dunia. 

Dalam pertandingan ini Di Maria menjadi pahlawan utama kemenangan Argentina, membuat satu gol dan satu assist. Perayaan gol Di Maria sangat emosional. Di Maria menengadahkan ke atas langit jersey yang bertuliskan kata ,"Nenek, aku mencintai dan merindukanmu." Dalam sesi wawancara sehabis pertandingan, Di Maria tak kuasa menahan tangis. 

5. Hattrick Gol Coutinho 

Brasil membukukan kemenangan telak 7-1 dalam laga melawan Haiti. Philippe Coutinho membuat hattrick gol perdana dalam turnamen ini. Sayangnya, Brasil tak mampu melanjutkan kegemilangan dalam pertandingan berikutnya, sehingga Brasil pulang kampung lebih cepat. 

6. Comeback Menawan Ekuador 

Ekuador melakukan comeback menawan dalam duel melawan Peru. Sempat tertinggal 0-2 dalam 13 menit awal pertandingan, Ekuador mampu menyamakan skor jadi 2-2. Comeback menawan ini menolong Ekuador untuk lolos ke perempat final.

7. Kemenangan Beruntun Venezuela 

Untuk pertama kali timnas Venezuela membuat hasil dua kali menang secara beruntun sepanjang 100 tahun penyelenggaraan Copa America. Setelah pada laga perdana menang 1-0 lawan Jamaika, dalam pertandingan berikutnya Venezuela menang 1-0 atas Uruguay yang merupakan pemegang gelar juara terbanyak Copa America. Hasil itu mengantarkan Venezuela lolos ke perempat final, sekaligus membuat Uruguay tersingkir.

8. Kemenangan Kontroversial Chile Lawan Bolivia

Chile memenangkan pertandingan lawan Bolivia dengan cara kontroversial. Dalam kondisi skor 1-1, wasit memberikan hukuman penalti kepada Bolivia pada menit ke-10 masa injury time babak kedua. Wasit menganggap pemain Bolivia, Luis Gutierrez melakukan handball di dalam kotak penalti sendiri. Dalam tayangan ulang, terlihat jelas bola tidak mengenai tangan, namun mengenai bahu Luis Gutierrez.

9. Jadi Pemain Pengganti, Messi Buat Hattrick 

Lionel Messi absen dalam pertandingan perdana Argentina melawan Chile, karena masih belum pulih dari cedera punggung. Pelatih 'Tata Martino' juga sudah berencana mencadangkan Messi dalam pertandingan berikutnya melawan Panama.

Namun, Argentina mengalami seret gol walau Panama bermain dengan 10 orang sejak babak pertama. Ditambah lagi Angel Di Maria mengalami cedera. 'Tata Martino' akhirnya terpaksa memainkan Messi yang masih belum pulih dari cedera.

Baru masuk lapangan pada menit ke-61, Messi bermain luar biasa menjadi inspirator kemenangan Argentina. Messi mencetak hattrickgol, mengamankan kemenangan 5-0 buat Albiceleste.

10. Harga Diri Tinggi Kosta Rika 

Kosta Rika sudah dipastikan gagal lolos ke babak berikutnya saat menjalani pertandingan terakhir grup A, melawan Kolombia yang membutuhkan kemenangan untuk jadi juara grup. Namun, Kosta Rika menunjukkan harga diri tinggi tak 'main mata' kepada Kolombia. Sepanjang pertandingan para pemain Kosta Rika menampilkan permainan menawan, Kosta Rika akhirnya memenangkan laga ini dengan skor 3-2. 

11. Gol Tangan Setan Raul Ruidiaz

Peru sukses meloloskan diri ke perempat final, setelah dalam pertandingan terakhir grup menundukkan Brasil dengan skor 1-0. Kemenangan yang diraih Peru dibuat dengan cara kontroversial. 

Gol dibuat Raul Ruidiaz dengan tepakan tangan. Saat pemain Peru melakukan selebrasi gol, pemain Brasil mulai melakukan protes kepada wasit dan hakim garis. Wasit Andres Cunha sempat lama berkonsultasi dengan ofisial pertandingan lainnya melalui alat bicara, untuk memastikan apakah gol Ruidiaz sah atau tidak. 

foto: independent.co.uk
foto: independent.co.uk
Setelah beberapa menit, Andres Cunha memutuskan gol Raul Ruidiaz sah. Namun, dalam tayangan ulang di televisi dan dalam video yang beredar di media sosial, bola terlebih dulu mengenai tangan Ruidiaz sebelum bola membentur paha pemain Peru tersebut. Gol ini pantas dijuluki sebagai gol tangan setan Ruidiaz. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun