Pada awal musim 2003/04, klub raksasa Spanyol, Barcelona, merekrut Rafael Marquez. Pada era bersama Barcelona, Marquez berada dalam puncak tertinggi karir. Rafa yang dianugerahi paras tampan, macho dan memiliki kharisma, membuat terpesona jutaan pasangan mata yang menyaksikan aksinya di lapangan hijau.
Rafa Marquez memiliki keistimewaan berani berduel dengan pemain lawan, juga handal membuat gol dalam skema 'bola mati'. Marquez berhasil mempersembahkan 12 trofi juara dalam 7 musim memperkuat Barcelona. Dua trofi juara diantaranya adalah gelar Liga Champions musim 2005/06 dan 2008/09.
Tiga tahun berkarir di MLS, Rafa pulang kampung pada musim 2012/13 membela Club Leon. Rafael Marquez sudah sempat akan pensiun dari timnas Meksiko di pertengahan tahun 2013. Kondisi Meksiko yang sedang krisis dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2014, membuat Rafael Marquez kembali membela negaranya.
Meksiko menemukan kestabilan permainan setelah diperkuat Rafael Marquez, hingga akhirnya Meksiko lolos ke Piala Dunia 2014 melalui jalur play off. Pada tahun 2014, Rafael Marquez membuat sejarah besar sebagai pemain pertama yang menjadi kapten dalam 4 edisi Piala Dunia.
RAFAEL MARQUEZ JAGOAN TUA MEKSIKO
Pasca membawa Meksiko ke babak 16 besar Piala Dunia 2014, Rafa Marquez memulai karir kembali di Eropa, membela klub Liga Italia, Hellas Verona. Sejak lima bulan lalu, Rafa kembali memperkuat klub di awal karirnya, Atlas.
Setahun silam, Rafael Marquez tak bisa mempersembahkan penampilan terbaik buat Meksiko di Copa America. Rafa mengalami cedera saat tampil dalam laga perdana melawan Bolivia, sehingga ditarik keluar lapangan pada pertengahan babak kedua. Dalam dua pertandingan berikutnya Rafael Marquez terpaksa absen. Akibatnya lini pertahanan Meksiko menjadi lemah. Timnas Meksiko tersingkir di babak grup Copa America 2015, kebobolan 5 gol saat tak diperkuat Rafael Marquez.
Dalam Copa America Centenario, Rafael Marquez kembali dipercaya sebagai kapten timnas Meksiko. Rafael Marquez berhasil menampilkan permainan luar biasa dalam pertandingan perdana Meksiko di Copa America Centenario menghadapi Uruguay yang merupakan pemegang gelar juara terbanyak Copa America.
Meksiko sempat di atas angin karena bek Uruguay, Alvaro Pereira membuat gol bunuh diri pada menit keempat. Lalu pada pengujung babak pertama, Uruguay tampil dengan 10 pemain karena Matias Vecino terkena kartu merah.
Unggul jumlah pemain, Meksiko malah kesulitan membongkar lini pertahanan Uruguay. Pada menit ke-74, Uruguay mampu menyamakan skor lewat gol sundulan Diego Godin.