Jika ada pemain sepak bola selama bertahun-tahun mampu menampilkan permainan hebat di level kompetisi elit, pemain tersebut masuk kategori bintang lapangan hijau. Kalau seorang pemain dapat konsisten bermain hebat dalam kompetisi level tinggi hingga di atas umur 33 tahun, pemain tersebut masuk kategori legenda.
Dalam gelaran Copa America Centenario yang sudah berlangsung lima hari, terdapat beberapa pemain gaek di atas 33 tahun yang tampil luar biasa. Salah satunya adalah kapten tim nasional Meksiko, Rafael Marquez.
Rafael Marquez saat ini sudah berusia 37 tahun. Walau sudah cukup uzur sebagai atlet, pemain bernama lengkap Rafael Márquez Álvarez tersebut masih dipercaya sebagai pemain pilar di lini belakang timnas Meksiko.
Rafael Márquez salah satu pemain terhebat yang pernah ada dalam persepakbolaan Meksiko. Jika tak mengalami cedera, Rafael Marquez pasti masuk skuat dalam dalam turnamen besar yang diikuti timnas Meksiko.
Rafael Marquez pertama kali mengikuti turnamen besar di Copa America tahun 1999, dan saat itu Meksiko sukses menjadi peringkat ketiga. Tahun ini Rafael Marquez ikut serta untuk keenam kalinya di Copa America. Mantan bek Barcelona dan AS Monaco tersebut juga mencetak prestasi luar biasa, tampil dalam 4 edisi Piala Dunia.
AWAL KARIR RAFAEL MARQUEZ
Pemain yang akrab dipanggil Rafa Marquez tersebut, mengawali karir profesional saat masih belia berumur 17 tahun, bersama klub lokal Atlas. Baru beberapa bulan membela Atlas, Rafa Marquez sudah dipercaya memperkuat timnas Meksiko pada bulan Februari 1997 dalam pertandingan melawan Ekuador.
Rafael Marquez lalu merambah karir ke Eropa, menangani kontrak bersama klub ternama Liga Prancis, AS Monaco, pada awal musim 1999/2000. Dalam musim debut bersama klub barunya, Marquez berhasil mengantarkan AS Monaco menjadi juara Liga Prancis.
Karir Marquez semakin menanjak. Dalam ajang Piala Dunia tahun 2002, Rafael Marquez dipilih sebagai kapten Meksiko, padahal usia Marquez saat itu masih relatif muda, 23 tahun. Meksiko berhasil lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2002, setelah menjadi juara grup G yang dihuni oleh Italia, Kroasia dan Ekuador.
Saat melawan Amerika Serikat di perempat final Piala Dunia 2002, timnas Meksiko gagal mempertahankan penampilan gemilang di babak grup. Amerika Serikat akhirnya menang 2-0. Rafael Marquez sendiri bermain emosional, sehingga menerima kartu merah di pengujung babak kedua.
PUNCAK KARIR RAFAEL MARQUEZ
Pada awal musim 2003/04, klub raksasa Spanyol, Barcelona, merekrut Rafael Marquez. Pada era bersama Barcelona, Marquez berada dalam puncak tertinggi karir. Rafa yang dianugerahi paras tampan, macho dan memiliki kharisma, membuat terpesona jutaan pasangan mata yang menyaksikan aksinya di lapangan hijau.
Rafa Marquez memiliki keistimewaan berani berduel dengan pemain lawan, juga handal membuat gol dalam skema 'bola mati'. Marquez berhasil mempersembahkan 12 trofi juara dalam 7 musim memperkuat Barcelona. Dua trofi juara diantaranya adalah gelar Liga Champions musim 2005/06 dan 2008/09.
![Rafael Marquez Barcelona/ foto: rafamarquez.com.mx](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/06/09/rafael-maquez-barcelona-57598908f97a61ec0a7d7262.jpg?t=o&v=770)
Tiga tahun berkarir di MLS, Rafa pulang kampung pada musim 2012/13 membela Club Leon. Rafael Marquez sudah sempat akan pensiun dari timnas Meksiko di pertengahan tahun 2013. Kondisi Meksiko yang sedang krisis dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2014, membuat Rafael Marquez kembali membela negaranya.
Meksiko menemukan kestabilan permainan setelah diperkuat Rafael Marquez, hingga akhirnya Meksiko lolos ke Piala Dunia 2014 melalui jalur play off. Pada tahun 2014, Rafael Marquez membuat sejarah besar sebagai pemain pertama yang menjadi kapten dalam 4 edisi Piala Dunia.
RAFAEL MARQUEZ JAGOAN TUA MEKSIKO
Pasca membawa Meksiko ke babak 16 besar Piala Dunia 2014, Rafa Marquez memulai karir kembali di Eropa, membela klub Liga Italia, Hellas Verona. Sejak lima bulan lalu, Rafa kembali memperkuat klub di awal karirnya, Atlas.
Setahun silam, Rafael Marquez tak bisa mempersembahkan penampilan terbaik buat Meksiko di Copa America. Rafa mengalami cedera saat tampil dalam laga perdana melawan Bolivia, sehingga ditarik keluar lapangan pada pertengahan babak kedua. Dalam dua pertandingan berikutnya Rafael Marquez terpaksa absen. Akibatnya lini pertahanan Meksiko menjadi lemah. Timnas Meksiko tersingkir di babak grup Copa America 2015, kebobolan 5 gol saat tak diperkuat Rafael Marquez.
Dalam Copa America Centenario, Rafael Marquez kembali dipercaya sebagai kapten timnas Meksiko. Rafael Marquez berhasil menampilkan permainan luar biasa dalam pertandingan perdana Meksiko di Copa America Centenario menghadapi Uruguay yang merupakan pemegang gelar juara terbanyak Copa America.
Meksiko sempat di atas angin karena bek Uruguay, Alvaro Pereira membuat gol bunuh diri pada menit keempat. Lalu pada pengujung babak pertama, Uruguay tampil dengan 10 pemain karena Matias Vecino terkena kartu merah.
Unggul jumlah pemain, Meksiko malah kesulitan membongkar lini pertahanan Uruguay. Pada menit ke-74, Uruguay mampu menyamakan skor lewat gol sundulan Diego Godin.
Dalam situasi krisis yang sedang dialami oleh Meksiko diserang gencar oleh lawan, Rafael Marquez mampu menjadi pahlawan protagonis buat negaranya. Rafa berhasil meredam 'keganasan' striker berbahaya Uruguay, Edinson Cavani.
Di pengujung babak kedua, ribuan pendukung Meksiko bersorak bahagia. Rafael Marquez membawa Meksiko unggul kembali lewat gol sepakan jarak dekat yang dibuatnya memanfaatkan kemelut di kotak penalti Uruguay. Pada masa injury time babak kedua, Meksiko menambah gol lagi lewat sundulan Hector Herrera. Meksiko memenangkan pertandingan dengan skor 3-1.
![selebrasi gol Rafa Marquez usai jebol gawang Uruguay/ foto: gett images/Omar Vega/CON](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/06/09/rafa-marquez-selebrasi-gol-57598a54327a615d0aadefb9.jpg?t=o&v=770)
Beberapa jam mendatang, Rafa Marquez menghadapi tugas penting di lini pertahanan Meksiko. Rafa bakal tampil kembali dalam laga melawan Jamaika. Rafa bakal kembali menjadi jenderal lini belakang Meksiko. Jika sukses membawa Meksiko menang, Rafa Marquez bakal menutup kisah pahit setahun lalu. Meksiko tahun ini mampu lolos ke perempat final Copa America.
Tim nasional Meksiko layak menjadi 'kuda hitam' kandidat juara Copa America Centenario, dengan komposisi pemain Rafael Marquez di lini belakang, Andres Guardado di lini tengah, Javier 'Chicharito' Hernandez di lini depan.
ARTIKEL TERKAIT
Momen Mengharukan Angel Di Maria dalam Laga Lawan Chile
Kepantasan Pizzi Membesut La Roja Diuji
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI