Multi event olahraga terbesar di dunia, Olimpiade bakal digelar setahun mendatang di Rio De Janeiro, Brasil. Pembukaan Olimpiade Rio bakal digelar tanggal 5 Agustus 2016 mendatang. Sebanyak 306 medali emas dari 28 cabang olahraga bakal diperebutkan di Olimpiade Rio 2016.Â
Indonesia tentunya berambisi untuk merebut emas di Olimpiade Ro 2016, setelah pada gelaran Olimpiade 2012 gagal meraih emas. Pada Olimpiade 2012 di London, kontingen Indonesia harus 'menelan pil pahit' karena hanya bisa meraih satu medali emas dan satu medali perunggu, yang membuat tradisi emas sejak Olimpiade 1992 terputus. Lebih mirisnya lagi, cabang olahraga bulu tangkis yang selama ini jadi pendulang medali emas buat Indonesia, sama sekali tak meraih medali di Olimpiade 2012 London.Â
Kita bangsa Indonesia tentunya berharap besar kembali lagi ada lagu 'Indonesia Raya' dan ada bendera Merah Putih berkibar dalam gelaran Olimpiade. Bagaimana potensi dan persiapan kontingen Indonesia dalam menghadapi Olimpiade 2016 Rio De Janeiro? Saya bakal kupas tuntas tentang kondisi terkini dan tantangan yang bakal di hadapi atlet Indonesia menghadapi Olimpiade 2016.
POTENSI MEDALI EMAS BUAT INDONESIA di OLIMPIADE 2016Â
Dari 28 cabang olahraga yang diperlombakan di Olimpiade 2016 Rio De Janeiro, atlet Indonesia berpeluang besar meraih medali emas di sektor ganda putra dan ganda campuran bulu tangkis, dan di sektor angkat besi putra.
Keberhasilan Muhammad Ahsan/ Hendra Setiawan menjadi juara dunia ganda putra bulu tangkis pada akhir pekan lalu, menumbuhkan optimisme besar buat Indonesia untuk meraih medali emas di Olimpiade Rio. Muhammad Ahsan/ Hendra Setiawan kini harus bisa mengatur ritme penampilan selama setahun ke depan, agar bisa mencapai penampilan puncak di Olimpiade Rio.
Di sektor ganda campuran bulu tangkis, pasangan Tontowi Ahmad/ Lilyana Natsir masih jadi andalan utama Indonesia untuk mendulang emas di Olimpiade Rio. Tantangan terberat bagi Tontowi Ahmad/ Lilyana Natsir adalah bagaimana cara untuk mengalahkan juara dunia Zhang Nan/ Zhao Yunlei. Dalam Kejuaraan Dunia di Istora, Tontowi/ Lilyana kurang tenang saat sudah match point di set kedua semifinal, sehingga Zhang Nan/ Zhao Yunlei bisa memenangkan pertandingan.
Indonesia juga memiliki tiga ganda campuran yang berpotensi meraih medali di Olimpiade Rio, yaitu Praveen Jordan/ Debby Susanto, Riky Widianto/ Puspita Richi Dili, Edi Subaktiar/ Gloria Emanuelle Widjaja. Ketiga pasangan tersebut harus saling bersaing terlebih dulu masuk peringkat delapan besar dunia hingga bulan Mei 2016 mendatang agar bisa tampil di Olimpiade Rio. Praveen Jordan/ Debby Susanto memiliki potensi meraih medali lebih baik, karena di Kejuaraan Dunia lalu sukses menembus perempat final.Â
Eko Yuli Irawan bakal jadi tumpuan utama Indonesia untuk meraih medali emas di Olimpiade Rio di cabang angkat besi. Di Olimpiade 2012 London, Eko Yuli Irawan sukses meraih medali perunggu di kelas 62 kg. Empat tahun sebelumnya Eko Yuli Irawan juga meraih medali perunggu di Olimpiade Beijing di kelas 56 kg.
POTENSI MEDALI PERAK-PERUNGGUÂ BUAT INDONESIA di OLIMPIADE 2016Â
Kontingen Indonesia juga berpotensi meraih medali selain emas di lomba lainnya, yaitu di sektor tunggal dan ganda putri bulu tangkis, panahan putra-putri, dan angkat besi putri.
Keberhasilan Lindaweni Fanetri menembus semifinal Kejuaraan Dunia, 'membuka mata' kita bahwa ada pemain bagus tunggal putri Indonesia yang berpeluang meraih medali di Olimpiade. Jika tak terganggu cedera dan terus menambah kemampuan pukulan serta memperkuat stamina, bukan tiadk mungkin Lindaweni Fanetri bisa menembus final Olimpiade.
Setelah era kejayaan Lisa Rumbewas selesai, kini Indonesia memiliki lagi lifter putri yang berprestasi gemilang, yaitu Sri Wahyuni Agustiani. Lifter putri berusia 21 tahun tersebut pada bulan Juni 2014 meraih dua emas dan satu perak dari Kejuaraan Dunia Junior Angkat Besi 2014 yang digelar di Kazan, Rusia. Lima bulan kemudian, Sri Wahyuni Agustiani sukses menempati peringkat ketiga angkatan Clean & Jerk dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Kazakhstan. Berbagai prestasi mengesankan tersebut menegaskan potensi besar Sri Wahyuni Agustiani meraih medali di Olimpiade 2016.
------------******----------------
(sumber foto utama: telegraph.co.uk)
(foto Ahsan/ Hendra Setiawan: koleksi pribadi)
(sumber foto Eko Yuli Irawan: tempo.co)
(foto Lindaweni Fanetri: koleksi pribadi)
(sumber foto Sri Wahyuni Agustiani: antaranews.com)
(sumber foto Riau Egatha: worldarchery.org)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H