Selain itu, penawaran dengan batas waktu, seperti diskon selama 24 jam atau promo musiman, sangat efektif untuk memotivasi pembelian impulsif. Konsumen lebih cenderung membeli saat mereka tahu penawaran tersebut akan segera berakhir. Menurut laporan Segmentify, penawaran terbatas dapat memberikan dampak langsung pada peningkatan penjualan karena menciptakan rasa urgensi yang kuat di benak konsumen.
Dengan berkembangnya teknologi, alat digital seperti personalisasi berbasis AI dan automasi semakin memperkuat efektivitas strategi FOMO. Rekomendasi produk yang disesuaikan dengan riwayat belanja konsumen atau notifikasi yang dipersonalisasi menjadi cara yang ampuh untuk menciptakan pengalaman belanja yang lebih relevan.
Strategi-strategi di atas menunjukkan bahwa pemasaran berbasis FOMO bukan sekadar tren sementara, melainkan alat yang sangat efektif di era konsumen modern. Dengan penerapan yang tepat, FOMO dapat membantu brand menciptakan hype, meningkatkan penjualan, dan membangun loyalitas pelanggan yang lebih kuat.
(yrd).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H