Pembinaan Berkelanjutan Menjadi Pekerjaan Rumah yang Tak Boleh Berhenti
Tidak hanya masih terbukanya Harapan ke Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia tahun ini, membuat sejarah dengan memastikan semua tim dari berbagai kelompok umur lolos ke Piala Asia.
Timnas Senior berhasil memastikan tiket Piala Asia 2027, sementara Timnas U-20 dan U-17 juga lolos ke Piala Asia U-20 2025 dan Piala Asia U-17 2025.Â
Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang berhasil mencapai prestasi ini. Kesuksesan ini menunjukkan bahwa potensi sepak bola Indonesia sedang berkembang, dan harapan besar tercipta untuk masa depan sepak bola tanah air yang lebih cerah.
Untuk meningkatkan performa Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, serta timnas kelompok usia lainnya, beberapa hal yang perlu dibenahi mencakup, peningkatan kualitas pertahanan lini belakang yang sering menjadi titik lemah ketika menghadapi tim-tim dengan serangan cepat.
Pelatihan khusus untuk memperkuat koordinasi antar bek sangat diperlukan. Efektivitas serangan, walaupun ada pemain berbakat, serangan Indonesia kadang kurang konsisten. Dibutuhkan strategi yang lebih variatif, terutama menghadapi tim-tim dengan pertahanan solid.Â
Pengelolaan mental pemain dalam laga besar, tekanan psikologis kerap memengaruhi performa. Program penguatan mental pemain bisa membantu mereka lebih fokus selama pertandingan.
Dan juga yang tidak kalah penting, dukungan infrastruktur fasilitas pelatihan dan stadion yang memadai akan menunjang pengembangan tim secara menyeluruh.
Investasi dalam infrastruktur ini perlu diprioritaskan. Peningkatan kompetisi domestik berupa peningkatan kualitas liga domestik yang akan memiliki dampak langsung pada performa timnas. Kompetisi yang lebih ketat dan profesional dapat menciptakan pemain-pemain berkualitas.
PSSI telah mulai menunjukkan komitmennya terhadap pembinaan pemain muda, seperti yang terlihat dengan keberhasilan Timnas Indonesia di berbagai kelompok umur yang lolos ke Piala Asia 2027 dan 2025.
Meskipun sudah ada langkah positif, kita masih perlu banyak belajar dari negara lain yang telah sukses mencetak pemain bertalenta berkarier di Eropa, seperti Jepang.Â