Tapi lidahku kaku. Apa yang harus aku katakan?
Kata "anjing" pun lebih terhormat untuk disematkan.
Sungguh, aku berniat berkeluh kesah.
Tapi hanya tulisan ini yang tumpah.
Terkadang, yang bisa merepresentasikan ekspresi,
adalah kata dengan beribu makna tanpa aksi.
Aku marah.
Mataku tak lagi memiliki binar.
Ucapan yang akan terlontar,
Aku yakin hanya akan menjadi nanar.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!