Mohon tunggu...
Ani Sudaryanti
Ani Sudaryanti Mohon Tunggu... Penulis - Blogger Lifestyle

Menuliskan apa-apa yang menarik dan terlintas di pikiran. Seorang melankolis yang introvert. Saat ini menjadi blogger.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Prabowo-Gibran: Menerka Chemistry Generasi Baby Boomers dan Milenial

26 Oktober 2023   14:38 Diperbarui: 26 Oktober 2023   14:41 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Kompas.com

Masing-masing generasi harus menyadari bahwa dari mereka sudah ada perbedaan. Di mulai dari latar belakang kehidupan, apa yang mereka hadapi dan pelajari. Saat saling menyadari perbedaan, maka harus adanya sikap penghargaan dan menyadari bahwa memang akan ada persepsi yang tidak selaras timbul diantara mereka. Keadaan ini tidak bisa dihindari tapi bisa dikurangi akibatnya.

2. Membangun Komunikasi Yang Efektif

Tetapkan cara komunikasi yang nyaman diantara mereka. Mungkin seorang generasi Milenial membutuhkan perantara gadget atau diberikan pemahaman dengan argumen valid saat berdiskusi. Atau juga melenial lebih mampu untuk memahami pembicaraan antara face to face adalah komunikasi yang masih harus dilakukan. Temukan cara komunikasi yang tepat agar tujuan sebuah tim dalam bekerja sama dapat dicapai.

3. Menghargai Pengalaman

Tentu saja dalam segi usia, generasi Baby Boomers ini memiliki pengalaman yang cukup banyak. Dengan sudah mengalami hidup beberapa dekade. Hal ini yang harus juga dipahami generasi Milenial sebagai partner kerja. Ada hal yang tidak diketahui mereka sebelumnya.

Namun, belum tentu juga pengalaman yang dialami menjadi serta merta bahwa apa yang ditetapkan oleh generasi Baby Boomers ini selalu benar, ada pemikiran dari milenial yang bisa jadi sebagai antisipasi apa saja yang akan terjadi di masa depan. Karena generasi Milenial mengalami masa bisa menyesuaikan antara hidup dengan gadget dan tanpa gadget.

Dari masing-masing kelebihan dan kekurangan ini, rasanya saling menghargai dan terbuka satu sama lain akan membuat impact baik terhadap proses kerja mereka.

4. Menghargai Gaya Kerja

Jangankan beda generasi, berbeda kepala dalam sebuah tim kerja baik di perusahaan atau kelompok, akan ada perbedaan gaya kerja. Maka ada perlunya mempelajari gaya kerja masing-masing. Ada yang santai sebenarnya berpikir, ada yang cemasan karena memang mengatisipasi hal ke depan.

Pelajari masing-masing gaya kerja dan liat output dari target yang telah ditentukan.

Berbaurnya beberbagai generasi pada sebuah perusahaan, khususnya perusahaan dengan usia yang cukup lama adalah hal yang wajar. Biasanya komposisi dari beberapa generasi itu yang akan membuat budaya kerja yang terjadi. Generasi mana yang lebih mayoritas akan mendominasi membentuk gaya kerja yang menjelma menjadi budaya kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun