Ditulis oleh Alvira Avia Rizka, Asma'ul Khusnah, Bramantara Haikal R.
Kamis, 26 September 2024, mahasiswa Pendidian Profesi Guru (PPG) dari Universitas Islam Malang mengadakan gallery walk mengenai pendidikan berkualitas di Indonesia untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Gols/SDGs). Gallery walk ini diadakan dengan tujuan untuk menampilkan poster yang telah dibuat oleh Mahasiswa, serta untuk meningkatkan pengetahuan dan awareness mengenai pentingnya pendidian berkualitas dalam mendukung pencapaian SDGs yang berfokus pada memastikan pendidikan yang setara dan berkualitas, serta mendorong kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua.
Setiap karya yang dipamerkan merupakan representasi dari pemikiran kritis dan komitmen mahasiswa terhadap pendidikan yang berkualitas. Berikut merupakan salah satu hasil karya dari mahasiswa.
Salah satu tema yang diangkat adalah Functinal Literacy and Numeracy. Karya poster dari kelompok 6 menampilkan isu untuk meningkatkan literasi dan numerasi fungsional. Poster diatas menampilkan pengertian literasi dan numerasi fungsional, sektor yang perlu ditingkatkan, beserta langkah-langkah yang harus dilakukan untuk meningkatkan fungsional literasi dan numerasi. Infografis ini berhasil menarik atensi pengunjung dan menyadarkan akan pentingnya pendidikan yang berkualitas untuk meningkatkan fungsional literasi dan numerasi.
Pendidikan berkualitas yang berfokus pada literasi dan numerasi adalah investasi jangka panjang yang penting. Literasi dan numerasi sendiri meurpakan keterampilan dasar (Foundational Skill) yang harus dimiliki oleh peserta didik. Dengan menguasai keterampilan ini, peserta didik tidak hanya mampu meraih prestasi dalam bidang akademik yang lebih baik, tetapi keterampilan ini juga merupakan bekal untuk berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat dan pembangunannya.
Dalam kesempatan ini, Asma'ul Khusnah (mahasiswa) menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan gallery walk ini adalah untuk meningkatkan kesadaran calon guru akan pentinga pendidikan berkualitas. "Pendidikan yang berkualitas menjadi tanggung jawab bagi pemerintah, warga sekolah, peserta didik, masyarakat, dan orang tua sebagai bentuk komitmen bersama untuk membangun generasi bangsa yang lebih baik agar dapat bersaing dengan negara lain dalam bidang literasi dan numerasi," ujarnya.
Terkait dengan menigkatkan fungsional literasi dan numerasi di Indonesia, terdapat rilis terbaru (2022), skor PISA Indonesia dalam kemampuan literasi adalah 366 dengan rata-rata skor negara OECD yaitu 476 sedangkan skor kemampuan matematika adalah 359 dengan rata-rata skor negara OECD Â yaitu 472. Skor PISA tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam literasi dan matematika masih dibawah rata-rata. Berdasarkan data dan informasi yang kami peroleh, di beberapa wilayah di Indonesia juga masih ada siswa SMP yang belum bisa membaca atau kesulitan memahami bacaan. Belum lagi, masih ada juga siswa SMA yang kesulitan mengerjakan soal kelas 5 SD. Sementara itu, pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dalam bidang pendidikan, kemampuan literasi dan matematika menjadi salah satu indikator ketercapaian targetnya. Lantas adakah cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan kita? Dari karya posterdi atas, Â terdapat sektor untuk meningkatkan fungsional literasi dan numerasi siswa di Indonesia dan langkah-langkah yang harus dilakukan.
Pengembangan profesional guru perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang mereka berikan. Selain itu, kurikulum dan assesmn juga menjadi aspek penting yang perlu ditingkatkan untuk memastikan kurikulum yang dibuat telah sesuai dengan standar internasional yang mendorong pemikiran kritis, pemecahan masalah,, serta kreativitas, dan mengintegrasikan kemampuan literasi dan numerasi di seluruh mata pelajaran untuk memperkuat penerapannya dalam konteks dunia nyata. Begitu pula dengan infrastruktur dan sumberdaya sekolah yang perlu tetap dirawat dan ditingkatkan agar peserta didik dan guru bisa memaksimalkan pemakaiannya. Dukungan dan kesejahteraan guru juga sangat penting. Ini mencakup berbagai upaya untuk mendukung kebutuhan profesional, emosioanl, dan fisik guru agar guru merasa didukung dalam peran mereka. Terakhir, ada keterlibatan masyarakat yang memerlukan partisipasinaktif dan kolaborasi anatara sekolah atau institusi dengan komunitas di sekitarnya.
Salah satu pengunjung, Endang Fitri Lestari menambahkan "Selain memperhatikan aspek-aspek di atas, bisa dipertimbangkan untuk membuat program bagi peserta didik. Program yang dapat dilakukan misalnya wajib membaca 15 menit sebelum kelas dan membuat rangkuman tentang dibaca, hal tersebut bertujuan agar siswa bersungguh-sungguh dalam membaca dan dapat memahami bacaannya," ujarnya.
Eko Suhartoyo selaku dosen pengampu mata kuliah Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran menjelaskan bahwa, "Gallery walk ini merupakan bentuk pembelajaran student-centered learnjng yang sesuai dengan kurikulum merdeka yang mengedepankan keaktifan dan kreativitas mahasiswa. Diharapkan mahasiswa nanti saat PPL dapat menerapkan metode mengajar seperti ini ketika di dalam kelas," ujarnya. Beliau mengapresiasi kreativitas dan inovasi yang ditunjukkan oleh mahasiswa PPG Gelombang 2 kelas A Bahasa Inggris UNISMA dengan harapan hasil karya mahasiswa ini dapat menjadi inspirasi bagi guru di Indonesia untuk menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas.