Tahun Baru 2023 penuh kejutan, setidaknya yang baru berjalan kurang dari sepekan. Skenario apik dalam memberi suprize genuine perayaan Ulang Tahun di pembuka 2023 tak akan terlupakan. Ulang Tahun ke-40 yang paling spesial dan berkesan sepanjang hidup, begitu katanya. Mungkin karena pepatah Life Began Fourty, kali ah?
Sebenarnya pengujung malam pergantian tahun 2022 pun tak kalah mengerikan. Kalau yang ini benaran musibah yang nyaris mencelakakan tubuh. Tragedi kompor gas meleduk saat bakar jagung hingga tercium bau sangit di bagian lengan kiri. Alhamdulilah, tragedi di bawah jam 12 malam itu tak menyisakan luka, hanya bulu halus di punggung tangan terbakar tanpa menyentuh kulit.
Malam pergantian tahun melintas dengan begitu menyenangkan. Berkumpul bersama kelurga besar tanpa rencana alias mendadak di kediaman orang tua. Pagi harinya berenang bersama, hingga prosesi bakar-bakaran.
Satu jam jelang pergantian tahun, acara bakar-bakaran sudah rampung. Sebagian kru malam ada yang terlelap di tempat tidur. Kami melanjutkan pesta perayaan tahun baru menikmati dentuman kembang api yang bergoyang di langit dari depan gang rumah.
Senang banget. Meski acara dadakan ini sempat membuat sedikit galau, dan terpaksa harus memutuskan pilihan yang luar biasa berat. Begini kira-kira pilihannya. "Menghabiskan malam tahun baru bersama keluarga atau dengan warga di rumah?" Pilihan penuh risiko, bukan?
Beberapa hari sebelum malam tahun baru, pengumuman untuk kumpul-kumpul dengan warga tersiar di grup jejaring WhasApp. Kebetulan woro-woro itu saya yang buat sebagia pengurus warga. So, bisa merasakan betapa suasana kebatinan malam itu tercabik-cabik, antara "Pilih jadi warga yang baik, atau keluarga yang baik?
Tentu saja, ini sempat membuat sedikit gempa dalam alam pikiran, hingga akhirnya terpaksa memutuskan memilih menghabiskan dengan keluarga dengan pertimbangan anak yang sudah terlanjur larut bermain dengan saudara. Berat, tapi semua bisa teratasi.
Kejutaan sesungguhnya sih, yang ini. Persembahan beli kue Ulang Tahun Bunda dari tabungan uang jajan sekolah. Mungkin buat sebagian orang hal biasa. Kejutan dengan menyodorkan kue dengan seperangkat lilin menyala untuk ditiup bukan hal wow. Tapi, bagi saya persembahan itu menakjubkan. Setidaknya proses untuk sampai bisa mempersembahkan kue ulang tahun ke dalam kamar tidur itu keren banget.
Perjuangan menjaga kue cokelat ini tetap utuh dari siang hingga dini hari saja sudah seperti merebut kemerdekaan dari penjajah Jepang. Penyimpanan kue harus di dalam lemari es. Bagaimana bisa menjaga kerahasiaan kue itu dari Bunda.
Belum lagi dari mana ide itu lahir? Kalau saya ceritakan detil mungkin bisa sebagian pembaca meneteskan air mata. Lebay ah. Ide surprise ini lahir dari Keisha, putri kami siswi kelas empat Sekolah Dasar. Ia melontarkan ide polosnya kepada saya sebagai ayah untuk membuat kejutan di hari istimewa bundanya.
Entah sumber ide itu datang dari mana, dan apa referensinya sehingga niat tulus itu lahir dari pikiran anak usia 10 tahun itu. "Ayah, kita beli kado sepatu untuk bunda buat surprise," bisik Keisha dengan suara pelan. Saat itu posisi Bunda sedang menyiapkan bekel sekolah di dapur.
Bagai geledek di tengah hari bolong, saya mendengar ide itu. Kepikiran sejauh itu, yah.
Ulang tahun memang sudah menjadi tradisi Keisha sejak usia 2 tahun. Kami biasa membuat pesta kecil-kecilan bersama keluarga besar. Kumpul bersama di rumah orang tua untuk ritual tiup lilin. Acara diawali dengan pembacaan surat pendek oleh bocil-bocil serta tausiah dari kakek. Habis itu potong kue deh. Â Â
Tradisi ini sama sekali tidak pernah saya alami saat kecil. Tidak ada istilah perayaan ulang tahun lantaran ekonomi keluarga yang serba pas-pasan. Konon kebiasaan ulang tahun anak-anak ini lahir dari Jerman dengan sebutan Kinderfest. Ada juga yang menyebut tradisi ulang tahun sudah dimulai oleh penjajah Belanda.
Lalu bagaimana muslim memandang perayaan ulang tahun? Wah, pembahasan yang ini sangat panjang. Butuh dua hari dua malam untuk menceritakan. So, kisah ini sengaja saya share sebagai pengingat di awal tahun aja. Sesimpel itu sih.
Selamat Ulang Tahun ya, Bunda. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H