Mohon tunggu...
Syahrul Munir
Syahrul Munir Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan

Hobi Bersepeda dan Jalan Santai

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Geopark Ciletuh Sukabumi, Pesona Alam Tingkat Dewa

26 Desember 2022   20:32 Diperbarui: 26 Desember 2022   20:40 1206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengalaman pertama snorkeling di Pulau Kunti, Geopark Ciletuh, Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (Dokumentasi Pribadi)

Kantong parkir di sebagian besar vila, homestay atau reddorz terlihat begitu luas karena tak ada mobil. Hanya satu dua saja yang terlihat di beberapa hotel, namun sebagian besar kosong. Pemandangan sama pun tampak di beberapa warung makan, yang tak tampak kesibukan. Pekerja warung makan kebanyakan duduk di kursi sambil bermain gadget.   

Pengelola Oyo Ratu Pelabuhan mengaku ada beberapa tamu yang mendadak membatalkan pesanan lantaran isu tsunami. Begitu juga security vila yang mengeluhkan tamu cancel karena isu tersebar di pesan jejaring hingga media sosial soal Tsunami pada tanggal 21 Desember 2022. Meskipun belakangan BMKG, dan Kominfo menyebutkan isu ini hoaks alias tak benar. Namun, masyarakat terlanjur menelan mentah-mentah info tak berdasar tersebut.

"Warga di sini tenang-tenang saja," ujar Riswan, pemilik perahu di Pantai Palangpang, Ciletuh.

Beruntung Tak Buka Medsos

Kami bertiga (saya, istri dan anak) terbilang hari itu memang gelap dengan info yang menyeruak di media sosial. Sama sekali tak menyentuh media sosial sehingga info viral soal isu Tsunami tanggal 21 Desember bisa lolos. Setelah sampai Ciletuh dan mendengar beragam keluhan dari pengelola wisata Ciletuh tentang isu Tsunami, baru saya cek media sosial.

Itupun setelah booking Vila Padi 2 Ciletuh yang berjarak sepelemparan batu dengan Curug Cimarinjung. Begitu barang bawaan dan perbekalan sudah turun dari mobil serta perabotan lenong masuk vila, baru berselancar di dunia maya. Berita itu sudah banjir di media online. "Astaghfirullah, kalau tahu ini mungkin enggak berani berangkat," gumam saya dalam hati.

Mungkin ini yang kami anggap sebagai keberuntungan tak mengakses medsos, setidaknya untuk hari itu. Paling tidak, tidak mengganggu kebahagian perjalanan menuju Geopark Ciletuh. Meski belakangan baru sadar, kenapa kok suasana perjalanan sepi pengunjung.

Esok harinya, tepat tanggal 21 Desember 2022 berita bantahan isu tsunami sudah beredar. Intinya, informasi yang telanjur tersiar itu bohong. Namun apa boleh dikata, nasi sudah menjadi bubur. Para tamu kadung urungkan niat untuk berwisata ke pantai akibat info tak bertanggung jawab itu. Siapa yang bisa disalahkan?

Salman, Ranger Geopark Ciletuh bicara panjang lebar soal Riwayat isu Tsunami yang selalu menyerang kawasan Pantai di pengujung tahun. Pemandu wisata Ciletuh yang menjadi langganan penelitian Mahasiswa Geologi Universitas Padjajaran menerangkan detail sambil menyebut tahun isu ini seperti sengaja dihembuskan untuk mengalihkan wisatawan agar menghindari laut. 

"Apa ini politis ya? Tanya Salman sambil menengadah ke langit.

Semoga sensasi pergantian tahun di kawasan Geopark Ciletuh lebih semarak dan ramai pengunjung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun