Mohon tunggu...
Syahrul Munir
Syahrul Munir Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan

Hobi Bersepeda dan Jalan Santai

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Geopark Ciletuh Sukabumi, Pesona Alam Tingkat Dewa

26 Desember 2022   20:32 Diperbarui: 26 Desember 2022   20:40 1206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batu di Geopark Ciletuh, Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (Dokumentasi Pribadi)

Bagi kami, snorkeling kali ini tetap saja keberuntungan lantaran pengalaman pertama dan melihat ketenangan, Keisha anak usia 10 tahun yang menikmati luar biasa terapung-apung di tengah laut. Tentu saja, menggunakan jaket pelampung sebagai persyaratan keamanan pelayaran.

Keindahan bebatuan Geopark Ciletuh, Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (Dokumentasi Pribadi)
Keindahan bebatuan Geopark Ciletuh, Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (Dokumentasi Pribadi)

Selain snorkeling, aura terpancar dari sebaran bebatuan di Geopark Ciletuh begitu eksotik. Sebaran bebatuan di Geopark Ciletuh ini beraneka ragam bentuk dan jenis. Macam-macam, ada yang mirip kulit buaya, ada juga seperti kain handuk hingga menyerupai serat kayu. Itu semua ada riwayat secara ilmiah, terutama bagi para geologi. Ada fosil dan jejak fosil.

"Kalau yang ini jejak fosil," ujar Salman menunjuk batu yang begitu diraba sedikit kasar mirip tubuh ikan yang berusia puluhan juta tahun.

Aneka ragam bebatuan itu baru bisa ditemukan jika pengunjung menyeberang dengan sewa kapal yang telah tersedia. Banyak pilihan kapal dengan harga sewa yang relatif sama, yakni Rp 150.000 hingga Rp 200.000 untuk pulang pergi. Hanya saja, kami bertiga memilih dikawal Ranger Salman yang memiliki pengetahuan luar biasa tentang Pulau Kunti dan Perniknya.

Pengetahuan Salman lengkap dari dua dimensi, yakni tinjauan akademis yakni mengupas dari sudut pandang geologis, atau supra natural alias klenik. Salman paham betul kalau di sekitar Pulau Kunti ini terdapat makam keramat yang disebut ada hubungan dengan Syekh Abdul Muhyi, Waliyullah yang dimakamkan di Pamijahan, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Sepanjang perjalanan dari Tempat Penampungan Ikan (TPI) Ciwaru, Salman menjelaskan titik penting berikut sejarahnya. Mulai dari pulau yang dulu menjadi tempat bertelur burung dari Australia hingga akhirnya tak lagi mampir. Alasannya, telur-telur itu menjadi buruan para nelayan.

Ia juga menjelaskan asal muasal bagan, yang merupakan tradisi nelayan bugis dalam menangkap ikan. Bagan ini didirikan dari bilik bambu dengan tiang menancap ke tong plastik sebagai pondasi. Pada bagian tengah dibentangkan jaring berikut lampu penerang yang menyala setiap malam. Pada waktu tertentu, nelayan memeriksa jaring itu untuk menangkap ikan yang terjebak di dalam bagan tersebut.

Banyak informasi menarik namun keterbatasan memori saya dalam menyerap pesan tak terlalu bagus. Apalagi dengan bahasa teknis yang disampaikan, seperti subduksi dan teman-temannya membuat sulit menempel dalam memori. Kalaupun berhasil mengingat hanya beberapa jam saja lalu lepas begitu saja.

Yang masih menempel sampai rumah hanya penjelasan arti Ciletuh dalam bahasa sunda adalah air keruh. Ini sesuai dengan kondisi laut. "Kalau airnya bersih namannya berubah jadi Geopark Cibening," ujarnya.

Butuh dua hari lebih untuk bisa menikmati keindahan Geopark Ciletuh, Pelabuhanratu, Sukabumi. Selain Pulau Kunti, Geopark Ciletuh banyak diapit curug yang menawan. Kombinasi batu dan curug ini ampuh memanjakan mata. Sebut saja, Curug Cimarinjung, Curug Sodong, Curug Awang dan curug lainnya. Namun, curug ini letaknnya menyebar sehingga butuh waktu lebih untuk bisa menikmatinya. Belum lagi dengan Panenjoan, yang memberikan sensasi berbeda bagi pengunjung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun