Ketika itu, pada saat dunia mencapai puncak kejayaan, ketaqwaaan dan keadilan, lebih dari 1.300 tahun Islam memimpin konstelasi dunia, membina tamaddun berjaya, merubah dan mengangkat muru'ah Islam, menjaga kehormatan manusia dan keharmonisan dunia, sehingga angka kriminilitas sangatlah minim, tingginya Ilmu pengetahuan yang melahirkan para cendikiawan hebat, dimulai dari sains, IPTEK, ekonomi, seniman, arsitekur, militer, yang memberikan begitu banyak konstribusi pada perdaban dunia yang kenangan mereka masih basah dan bisa di rasakan hingga saat ini.
Itulah peradan, lantas apa yang di maksud dengan perdaban itu tersendiri, apa saja ruang lingkup dari perdaban, apa yang akan terjadi jika terjalinya perdaban, dan apakah semua kelompok bisa mendirikan peradaban.
Perdaban.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia peradaban adalah kemajuan (kecerdasan, kebudayaan) lahir bathin, yang menyangkut sopan santun, budi bahasa, dan kebudayaan suatu bangsa.
 Dalam pengertian umum, peradaban adalah istilah yang deskriptif yang relatif dan kompleks untuk pertanian dan budaya kota, karena peradaban itu sendiri terbentuk di awali dari perkumpulan manusia di belahan dunia yang memilki tujuan tersendiri, dalam artian hal ini menandakan bahwasanya peradaban bisa di bentuk oleh siapapun. Secara harfiah peradaban berasal dari kata dasar adab yang berarti akhlak, kesopanan atau ketulusan budi pekerti.
Perdaban didefenisiskan dengan istilah sebagai keseluruhan kompleksitas hasil produk pemikiran manusia yang mengatasi permasalahan manusia, negara, dan semesta sehingga dapat melahirkan beberapa penemuan teori, teknologi, strategi perang, dan penemuan lainnya yang dihasilkan oleh para ilmuan, cendikiawan yang di kontribsuikan untuk kesejahteraan dunia, dan mencerdaskan manusia.
Kata peradaban itu sendir, sering di sebut dan dikaitkan dengan dengan kemajuan suatu budaya yang mempunyai sistem teknologi, tatanan kenegaraan, ilmu pengetahuan, seni bangunan dan seni rupa, serta kemajuan sumberdaya manusia dan kompleks.
Ruang lingkup perdaban.
Peradaban mencakup etika, adab, moral, perilaku, akhlak. Kemajuan negara bukanlah dilihat dari kemegahan infstrukturnya, kekayaan akan alamnya, kesuburan tanahnya, melimpahnya sumber daya alam, akan tetapi kemajuan negara tergantung kemajuan sumberdaya manusia yang ada di dalamnya dari para penguasa sampai rakyat. Etika dan adab ini bukan hanya terdapat pada rutinitas biasa yang sering manusia lakukan setiap harinya, akan tetapi etika dan adab ini mencakup kepada semua aspek, poitik, sosial, budaya, pemikiran, ilmu, ideologi, sehinnga terciptalah tempat yang beradab. Karena Islam mencakup segala aspek, dari yang terkecil hingga yang terbesar, detail.
Jika sutu bangsa memiliki sumber daya malam yang melimpah, akan tetapi sumber daya manusia yang tidak berkualitas, maka bangsa tersebut akan hancur, suram, hancur bukan dari segi sumber daya alamnya, akan tetapi hancurnya manusia dari segi akhlak yang akan memberikan efek buruk bagi bangsa tersebut. Umar bin Khothob pernah berkata "Sutu negri bisa hancur meskipun makmur, jika para penghianat menjadi pejabat dan harta dikuasai oleh orang orang fasiq".
Kemajuan peradaban
Dalam sejarah dunia,a awal mula berdirinya peradaban yang maju yakni diawali dengan meningkatnya taraf berpikir, perdaban-perdaban yang maju untuk memimpin dunia semuanya memiliki suatu kesamaan, yakni meningkatkan taraf berfikir. Peningkatan taraf berpikir inilah yang nantinya akan membawa perubahan pada sistem pendidikan, akhlak, ekonomi, sains, teknologi dan yang lainnya. Meningkatnya taraf berpikir yang akan mengkristalisasi keadaan, prerogatif kemunduran dan terlahirnya para ilmuan dan cendikiawan dunia yang bertaqwa.
Pada zaman era Bani Abbasyiah, dan Bani Umayah kekuasaan Islam di semanjung jazirah Arab dan semanjung benua Eropa dari situlah terlahir para cendikiawan dan ilmuan muslim dunia dengan meningkatnya taraf berpikir manusia pada saat waktu itu, sehingga terciptalah beberpa penemuan yang menjadi kontribusi bagi dunia perdaban, kita mengenal Bani Ustmaniyyah Turki yang terkenal akan kehebatan militernya yang disegani oleh musuh-musuh Islam. Dan cara Islam untuk meningkatkan daya berpikirnya manusia yakni dengan memberikan kebebasan berkreasi, beraktivitas, berpikir dengan batasan syari'at, dengan cara tersebutlah manusia dapat mengeluarkan kreatifitas dan meningkatnya cakrawala berpikir mereka, yang akhirnya terbentuklah peradaban bercayaha yang menyinari kegelapan diseantero belahan dunia.
Malik bin Nab seorang ilmuan dari Al-Jazair mengatakan : "Peradaban akan maju jika dipimpin oleh ruh" (Al-Qur'an dan As-Sunnah). Sebagai mana dalam firmannya Allah Swt berfirman : "Dan kami telah mewahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (Al-Qur'an) dengan perintah kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah kitab ( Al-Qur'an) dan apakah iman itu, tetap kami jadikan Al-Qur'an itu cahaya, dan kami memberikan petunjuk kepada siapa yang kami hendaki di antara hamba-hamba kami. Dan sungguh engkau benar-benarmembimbing (manusia) kepada jalan yang lurus" (QS : Az-Zukhruf (43) : 52).
Kemegahan peradaban Islam
Pad tahun 1987, Tertius Chandler mengadakan sebuah penelitian, dan hasil penelitiannya amat mencengangkan.
*Baghadad, berpenduduk 1.100.000 jiwa pada 932 Masehi
*Kairo, pada zaman khilifah Abbasiyyah menjadi kota terbesar pada tahun 1325 Masehi.
*Istanbul, khilfah Ustamniyyah adalah primadona dunia pada tahun 1650 Masehi. Menurut penjelajah Spanyol Cristobal de villalon menyatakan bahwasanya pada saat Sultan Suleyman A-Qanuni ustamniyyah 1550 M, jumlah populasi berjumlah lebih besar dari 500.000 jiwa, sedangkan pada tahun yang sama, Tim Lambret memperkirakan populasi London hanya sekitar 120.000 saja.
*Cordoba, David W. Tschanz menyampaikan pada akhir abad ke-10 Masehi, Cordoba memiliki 70 perpustakaan, 300 masjid, 900 pemandian umum.
Perpustakaan dan literatur
*1 diantara70 perpustakaan Cordoba 400.000 sampai dengan 500.000 jilid buku.
*Perpustakaan milik observatorium Maraghah terdapat 400.000 jilid buku.
*Madrasah, pada abad ke13 b Baghdad dengan 30 madrasah yang setiap medarasah itu memiliki perpustakaan pribadi.
*Damaskus, 150 madrasah dan disetiap madrasah itu terdapat perpustakaan pribadi.
*Pada abad ke-10 perpusatakaan Darul Ilmi Kairo terdapat 2 juta buku dengan jumlah 18.000 judul buku.
*Baitul Hikmah Baghdad, dengan ratusan ribu buku
*pada 1258 M, ketika Hulagu khan menghancurkan Baghdad, buku0buku yang sempat diselamatkan oleh Nashiruddin Al-Tusi mencapai 400.000 eksemplar yang dibawa ke Maraghah.
Kehebatan peradaban Islam yang diwarnai dengan kemajuan dimensi ilmu dan keimanan, yang keagungannya tidak dapat dilihat oleh sebelah mata.
Kemunduran peradaban
 Kehancuran peradaban yang maju dan berkembang pesat ini, ketika Al-Qur'an sebgaia hudan dan As-Sunnah sebagai panutan secara perlahan ditinggalkan, dan berpindah haluan terhadap fananya dunia. Karena sesungguhnya ummat Islam ini tidak hilang tumpuk kekuasaannya selagi masih berpeganga teguh keapda Al-Qur'an dan As-Sunnah .
 Bahwasanya peradaban itu dicipatakan oleh siapapun, akan tetapi peradaban yang bercayaha bisa di ciptakan hanya oleh orang-orang yang memiliki keyakinan yang kuat terhadap Allah Swt, kemurnian Aqidah yang membuahkan akhlak yang terpuj yang lahir dari negara yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H