Secara keseluruhan, Pemilihan aktor dan aktris untuk memerankan film ini terbukti berhasil karena masing-masing aktor dan aktris telah memberikan kontribusi signifikan terhadap penggambaran karakter mereka dengan mendalam dan meyakinkan yang dapat dipercaya dan bernuansa, yang dihidupkan dengan penampilan yang luar biasa.Â
Di sisi lain, latar film ini menggunakan dialog yang hampir seluruhnya berbahasa Jawa.Â
Film ini berhasil memastikan semua karakternya dapat berkomunikasi secara luwes, meski berlogat medok.Â
Menurut saya, film ini sangat baru di dalam dunia perfilman Indonesia, mengangkat isu perundungan di Media Sosial.Â
Film ini mengedepankan fenomena sosial budaya masa kini dimana banyak individu yang merekam dan memviralkan kejadian disekitarnya, menurut saya cukup sesuai dengan realita kehidupan di sekitar kita.Â
Namun, banyak orang yang jarang mempertimbangkan dampaknya terhadap kehidupan orang-orang yang terekam dalam video tersebut dan menjadi viral.Â
menceritakan kisah asumsi yang dibuat oleh netizen yang senang berspekulasi hanya berdasarkan satu komentar jahat.Â
Media kemudian berlomba-lomba menciptakan headline yang menarik perhatian, dan anggapan jahat serta ceroboh yang dilontarkan netizen berpotensi menghancurkan karier seseorang.
Pesan Moral Film Budi Pekerti
1. Jangan pernah membantah perintah orang tua
Sebelum konflik terjadi, awal film ini memperlihatkan adegan dimana Bu Prani meminta anak-anaknya, Tita dan Muklas, membelikan kue putu untuk bapaknya karena terlalu asik dengan dunia mereka sendiri yaitu membuat konten-konten di media sosial, Tita dan Muklas mengabaikan perintah ibunya.Â