Lebih tepatnya, gaya berpakaian ini mencerminkan kehidupan dalam urban style, yakni kehidupan yang dinamis dan beragam. Sehingga, Casual, modis, santai, dan fleksibel adalah kesan yang menempel erat pada style berbusana streetwear (Widhiyanti et al. : 2020).Â
Pada mulanya, gaya berpakaian ini muncul di kalangan para penyanyi hip-hop di New York dan budaya selancar di California, tepatnya pada tahun 70-an. Dibentuk melalui budaya hip-hop, skateboarding, dan seni jalanan, streetwear muncul sebagai simbol kebebasan berekspresi dan pengakuan atas keunikan individu.
 Namun saat ini, gaya berpakaian ala street fashion ini sudah menyebar ke seluruh belahan dunia tidak terkecuali Indonesia. Dalam laman kompas.com disampaikan, bahwa pada mulanya trend fashion streetwear merupakan fashion yang melambangkan gaya remaja-remaja pemberontak.Â
Hal ini karena trend fashion tersebut mencakup gaya pakaian yang terinspirasi dari budaya jalanan dan pengaruh urban. Â Pada mulanya, model gaya berpakaian ini didominasi oleh para lelaki yang kala itu menjadi bagian dari budaya hip-hop dan skateboard. Namun dengan berkembangnya zaman, busana-busana streetwear juga mulai dinikmati oleh banyak perempuan.Â
Saat ini, gaya berpakaian streetwear sudah merebak ke seluruh penjuru, bahkan gaya pakaian ini mulai naik daun pada tahun 2023 dan digadang-gadang akan semakin berkembang pada tahun 2024.Â
Jika pada mulanya streetwear erat dengan gaya berpakaian menggunakan kaos oblong, hoodie, celana jeans, baseball cap, dan sepatu sneaker, gaya berpakaian streetwear saat ini berfokus pada teknik layering, oversized fits, dan palet warna bold. Seiring berkembangnya zaman, streetwear tidak hanya dijadikan sebagai bentuk gaya berpakaian yang nyaman dan identitas sebuah kelompok, lebih jauh hal ini menunjukkan individualitas dan  menghindari keseragaman gaya berpakaian antara satu dan lainnya (Haq:2023).Â
Dikutip dalam lama parapuan, gaya berpakaian streetwear menjadi populer lantaran memberikan kesan berpakaian yang santai dan elegan, sehingga membantu seseorang untuk lebih kreatif dan adaptif dalam mengkreasikan gaya fashion yang menawan. Saat  ini, pengaruh  terbesar streetwear dapat dilihat dari keaslian sebuah barang.Â
Hal ini karena banyak sekali merk-merk fashion besar yang aktif menjadi pelopor utama budaya streetwear pada kalangan masyarakat. Pada mulanya, outfit streetwear hanya dipelopori oleh beberapa brand, seperti Adidas, FILA, dan Dr. Martens. Namun saat ini, semakin banyak pertumbuhan label-label fashion streetwear lainnya, seperti Seperti Supreme x Louis Vuitton, Fila x Fendi, A Bathing Ape x Commes des Garcons, hingga Stussy x Dior.Â
Menurut catatan Complex Magazine dalam laman berita detik.com, Stussy, Supreme, A Bathing Ape hingga Off-White yang didirikan oleh mendiang Virgil Abloh, adalah brand-brand streetwear teratas saat ini.Â
Pada dasarnya, fashion streetwear memiliki keunikannya tersendiri. Diantaranya sebagai berikut,
- Fashion streetwear cenderung menggunakan warna-warna cerah dan motif-motif yang berani. Desainer pada trend fashion ini cenderung menggabungkan warna kontras satu dengan lainnya dan menggabungkannya dengan pola yang mencolok. Hal ini karena berupaya menegaskan cerminan keberanian dan adanya eksperimen dalam gaya tersebut.
- Bahan-bahan yang digunakan dalam penciptaan produk ini tidak hanya berfokus pada kenyamanan, tetapi juga ada terobosan baru seperti tahan air dan serbaguna, untuk mendukung gaya hidup yang dinamis.
- Fashion streetwear juga cenderung berkolaborasi dengan banyak pihak untuk meningkatkan popularitas gaya berpakaian streetwear itu sendiri. Kolaborasi akan dilakukan antara perancang busana, artis, dan brand streetwear itu sendiri untuk kemudian menghasilkan pakaian yang menyatukan seni, musik, dan budaya pop dalam sebuah pakaian yang dikenakan.
Budaya streetwear tidak hanya sebagai sebuah gaya berpakaian yang nyaman dan fungsional dalam kehidupan urban yang serba dinamis, melainkan juga menjadi platform untuk menyuarakan pesan sosial dan politik. tidak jarang para seniman menuangkan isu-isu penting dalam produk yang mereka hasilkan, seperti menyuarakan ketidakadilan sosial, hak asasi manusia, isu kesetaraan rasial,dan sebagainya.