Mohon tunggu...
Winni Soewarno
Winni Soewarno Mohon Tunggu... Lainnya - Orang biasa yang sedang belajar menulis

Perempuan yang sedang belajar menulis dan mengungkapkan isi kepala. Kontak : cempakapt@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Belajar Tak Menyerah dari Penderita Sindrom Tourette

15 Januari 2023   05:20 Diperbarui: 19 Januari 2023   03:45 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi https://coach.nine.com.au/ninja/australian-ninja-warrior-james-sayers

Wikipedia mencatat, Sindrom atau penyakit Tourette adalah penyakit neuropsikiatrik yang membuat seseorang mengeluarkan ucapan atau gerakan yang spontan (tic) tanpa bisa mengontrolnya. 

Menurut Docdoc.com, neuropsikiatri berkaitan dengan masalah fungsi otak yang dapat menyebabkan masalah ketidak-normalan atau kejiwaan. 

Seorang dokter dan neurolog asal  Prancis bernama Georges Albert douard Brutus Gilles de la Tourette (1857--1904),  melakukan penelitian dan menerbitkan catatan tentang sembilan orang pasien yang mengidap sindrom ini pada tahun 1885. Namanya kemudian dipakai untuk menamai sindrom ini.

Penderita sindrom ini menghadapi suatu keadaan dimana tubuhnya bergerak atau mulutnya mengeluarkan suara yang tidak bisa dikontrolnya. Kondisi ini muncul berulang. 

Bisa saja berupa kedutan, kedipan, suara atau gerakan yang tiba-tiba. Penderitanya tak bisa langsung menghentikannya. Bisa saja penderitanya akan berkedip terus menerus, menggangguk atau menggelengkan kepala. 

Ada juga mengeluarkan suara-suara yang bagi orang disekitarnya bisa sangat mengganggu. Sementara penderita yang lain ada yang tangannya seperti mencengkeram, menampar orang di dekatnya atau bisa meninju diri sendiri. 

Tangannya bergerak terus, tak bisa didiamkan. Tic lainnya ada yang melompat, menirukan gerakan sesuatu objek, menekuk dan memutar badan atau melangkah dalam pola tertentu.

Untuk yang kurang informasi akan sindrom ini, bukan tak mungkin penderitanya dianggap kerasukan roh jahat, kesurupan atau malah disebut orang gila. 

Bila dari mulutnya keluar kata-kata kotor atau jari-jari tangannya menunjukkan tanda vulgar, penderita bisa dibully atau minimal dianggap aneh, kurang ajar dan tak beradab. 

Orang sekitar yang tidak mengerti, bisa marah karena suara-suara yang ditimbulkan dari mulut penderita sindrom ini. 

Bagi yang baru melihat, pasti terganggu jika melihat orang melakukan gerakan-gerakan yang diulang-ulang. Yang lainnya, mungkin saja menertawakan atau malah marah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun