Mohon tunggu...
Winni Soewarno
Winni Soewarno Mohon Tunggu... Lainnya - Orang biasa yang sedang belajar menulis

Perempuan yang sedang belajar menulis dan mengungkapkan isi kepala. Kontak : cempakapt@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cucurak Ala Vlomaya: Silaturahmi dan Kebersamaan

30 Mei 2022   06:15 Diperbarui: 30 Mei 2022   06:19 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah mengisi piring dengan nasi panas dengan teman makannya yang menggoyang lidah, dipersilahkan mencari tempat yang paling pas untuk menikmatinya. Ada yang menggerombol diseputar meja tempat makanan. Alasannya supaya mudah kalau ingin tambah. Ada yang menikmatinya sambil duduk di kursi di halaman. Yang paling seru dan diminati adalah makan di kebun disamping rumah. Alas sudah dibentangkan. Menikmati hidangan mengepul dibawah pohon serasa dikipasi oleh angin yang semilir. Tak heran kalau ada yang tiba-tiba berdiri dan mengisi ulang piring makannya menimati santapan dalam suasana asik dan jarang ini.

Kopi yang airnya dimasak dengan kayu bakar menjadi akhir yang luar biasa. Disediakan lengkap dan diseduh sendiri oleh Kang Bugi yang memang penggemar kopi. Kopi manis siap,  kopi kenek alias kopi hitam tanpa gulapun disediakan. Bagi yang tak terbiasa dengan kopi, ada rebusan daun Paliasa yang dididihkan dalam ketel tanah liat. Rasanya serupa dengan teh. Minuman ini baik untuk kesehatan, begitu yang dituturkan Kang Bugi. Jadilah kami mencobanya. Meski katanya perut kenyang, minuman-minuman ini makin sedap dengan ditemani camilan dan kue-kue yang beragam. Yang tidak suka, ada buah-buahan yang menanti juga di meja.

whatsapp-image-2022-05-28-at-5-28-44-pm-6293f8ecbb44861a127f8442.jpeg
whatsapp-image-2022-05-28-at-5-28-44-pm-6293f8ecbb44861a127f8442.jpeg

Sumber: Koleksi Istimewa

Itu bukan akhir dari silaturahmi saat itu. Sambil menyusur jalan kecil yang dikanan-kirinya terdapat kebun-kebun, kami menuju kali Cisadane yang mengalir dibelakang kompleks perumahan. Mata dimanjakan dengan tanaman jagung berderet rapi. Kebun ubi dengan daun menghijau segar, kami lihat pula. Tak cuma foto diri yang diambil. Foto bunga-bunga liar yang tumbuh di kanan kiri tak dilewatkan. Kamera macro disiapkan untuk mengambil detil bunga-bunga liar itu. Indah. Kebahagian kecil yang dinikmati disini, menjadi waktu healing yang asik. Menikmati hijaunya tanaman dan segarnya udara, melepas penat dan beban yang menggayut.

Yang paling seru adalah saat akan berpisah pulang. Ada yang memetik daun paliasa untuk dibuat di rumah. Dipersilahkan membawa sebanyak yang bisa dibawa. Ada yang membawa pulang bibit tanaman yang membuat pecinta tanaman tersenyum lebar. Seperti biasa, ada wadah plastik tersedia. Bagi yang ingin membekal makanan yang banyak itu juga dipersilahkan. Bisa pilih sendiri apa yang disuka untuk dibawa.  Benar-benar curak-curak hari ini. Senang-senang mendapat pengalaman baru. Teman baru. Insight baru yang memperkaya wawasan. Menjadi makin kenal, makin akrab dan semoga juga makin rajin menulis.

Uuh..tak sabar rasanya menanti saat pertemuan yang seru berikutnya.

Salam sehat

Winni Soewarno

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun