"Wah, melamar di Hotel Anu itu susah, payah!" itu bikin panas. Tapi, apa benar sesulit itu?
Sekejap, yuk kita cari tahu anggapan publik, apa saja rintangan yang menghadang pelamar.
1. Pelamar kerja dilarang memiliki hubungan kekerabatan dekat.
Dahulu aturan ini sangat keras. Anda bakalan masuk calon yang tak dipanggil jika syarat ini dilanggar.
Kini? Manajemen memperbolehkan suami istri, kakak adik, saudara kembar bekerja di hotel yang sama asalkan dari dua departemen berbeda yang tidak berhubungan langsung. Misalnya, pria di departemen engineering, istrinya dapat bekerja di restoran. Ada juga suami di concierge, sang istri sebagai cook di resto.
Yang dihindari misalnya posisi Rina di resto, Riki suami Rina di front office. Mona sebagai staf reservasi, sedangkan suaminya di akunting.
Anda tahu kenapa?
2. Pelamar dengan background bukan dari sekolah perhotelan.
Saya bukan dari background sekolah perhotelan tapi background hukum. Namun demikian, gencar dan aktif mengikuti sederetan pelatihan dan program akademi saat soft opening hotel, itulah masa belajarku. Ini kuliah gratisan. Tak perlu membayar, justru sebaliknya mendapat bayaran.
Pelamar lulusan SMA, sarjana di luar bisnis hospitality banyak yang berhasil menekuni bidang ini.
Sayangnya banyak mereka yang enggan mencoba. Padahal peluang banting stir posisi, sangat besar.
3. Melewati serangkaian lulus tes bahasa Inggris.
Di Hotel berbintang 4, 5 ke atas, seorang kandidat sales marketer wajib melakukan ujian mendengarkan, menulis dan bercakap dalam Bahasa Inggris.