Nah, jika hal ini diabaikan, karena nila setitik rusak susu sebelanga. Ujung-ujungnya segmentasi pasar OTA sepi bookingan. Hotel menjadi kurang populer.
Lagi-lagi segencar apapun sales marketing menjual akan sia-sia karena hotel yang jorok.
Bila komentar tamu mengundang masalah, image hotel akan tercoreng. Walau belum tentu benar cerita dari tamu di medsos, pembaca cepat terpengaruh.
Sungguh besar resiko jabatan itu.
Dambaan para tamu hotel, seluruh ruang hotel bersih dan nyaman termasuk kamar-kamar yang higienis.
Dengan sabar, tekun, tim housekeeping mengerjakan bagiannya. Sang leader, Gene akhirnya berada di puncak karir sebagai Executive Housekeeper.
Tiada syarat yang ampuh kecuali jujur, cermat, apik, teliti, dan artistik sebagai tim housekeeping. Seperti ulasan Kompasianer Benny Rhamdani, yang perhatian akan sentuhan detail di kamar.
Urusan bersih-bersih perlu ahlinya. Ketrampilan, luwes, keartistikan seorang Executive Housekeeper berkontribusi besar pada bisnis hotel.
"Terima kasih kepada seluruh departemen. Khusus kepada tim housekeeping, akhir pekan ini berjalan lancar," ujar GM saat briefing pagi.
"Mari kita pertahankan!"
Salam hospitality