Hari biasa atau akhir pekan selalu ada live akustik atau band. Grup band dengan 5 pemain musik dari kalangan mahasiswa itu menghidupkan suasana malam.
Sepanjang jalan Dago dipenuhi anak-anak muda. Suasananya masih terasa dalam ingatan.
Udara malam dingin menyentuh kulit tapi tak perlu berjaket tebal. Anginnya semilir, sejuk.
Bandung oh Bandung. Tak pernah kutinggalkan Kota Priangan ini meski menetap di berbagai kota dan pulau sebrang.
Senangnya Tike kerap menawarkan kamar gratisan untuk bermalam bila ku kesana. Tike hotel manager salah satu hotel di Bandung.
Bisnis hotel di kota ini terus melaju walau banyak hotel-hotel melawas. Hotel-hotel baru tampil menambah padatnya kota.
Harga kamar hotel meningkat tajam dari tahun ke tahun, bersaing ketat.
Kini dengan IDR 450 - 500 ribu saya cukup menikmati malam di hotel-hotel budget dengan brand lokal pula. Ya, waktu terus bergulir.
Dampak hadirnya KCJB terhadap bisnis hotel di Bandung
Dari kediamanku di Jakarta Selatan ke Bandung memakan waktu 2,5 jam berkendara, bagiku gak masalah.
Pemandangan kiri kanan sepanjang jalan tol cukup asyik. Apalagi jika Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) siap melaju tanggal 8 September mendatang. Menurut kabar media begitu.
Membayangkan tiba di Bandung hanya dalam 40 menit plus perjalanan dari rumah sekitar 20 menit, ditambah ekstra mondar mandir. Ya, kurang lebih 1,5 jam tiba.