Sebulan kemudian, tamu spesial datang lagi. Siapa lagi kalau bukan Mr. Thanom Nopadon.
Mobil jemputan ke bandara telah siap, kamar upgraded, welcome fruits di kulkas, cookies di meja.
Menolak check-in di kamar, kutemani dirinya di lobi sambil cerita ngaler ngidul. Aku semakin akrab dengannya. Ia tampak senang.
Setelah urusan kunci tuntas, ia langsung ke kamar.
Belum 5 menit, ia menelponku. "Hello Miss, Miss, my wallet, my wallet!".
Ah, dompetnya tertinggal di sofa lobi. Aya-aya wae. Dasar pelupa!
Hari berlalu cepat, bulan berganti. Aku menjelang 2 tahun di Hotel Aurora. Rasanya bangga ada di hotel ini. Namaku pun ikut populer.
Aku terus berkelintaran dari satu hotel ke hotel lain. Hingga lupa seabreg nama kolega dari berbagai hotel.
Delapan tahun sudah kutinggalkan Hotel Aurora.
Ting tong, pesan whatsapp dari nomor tak dikenal.
"Selamat malam Ibu Reita, apa kabar? Saya Toro. Sekarang saya di Flowerly Hotel Singapore, Bu".