Pekerja, karyawan di Balikpapan kebanyakan bermukim di Penajam. Menggunakan motor, nangkring di kapal, pulang pergi menyebrang laut.
"Samarinda itu jantung, Balikpapan itu ototnya IKN", begitu istilah dari berita Kompas, tanggal 31 Januari 2023.
Saya berulang kali ke Samarinda, blusukan, melepas penat, kuliner di akhir pekan.
Kini Kota Samarinda, Balikpapan, bagai putri yang sedang berdandan. Mereka ingin menonjolkan pesona.
Saya menamainya, kota terfavorit di Kalimantan Timur.
Orang Balikpapan, kuliner di Samarinda. Orang Samarinda, ngopi di Balikpapan, itu sudah biasa. Sama halnya orang Jakarta, staycation ke Bogor.
Ditempuh kurang dari 1,5 jam melalui jalan tol. Melalui rute normal, 2 sampai 2,5 jam berkendara.
Karena itu Samarinda menjadi target pasar bagi hotelier di Balikpapan. Begitu pun sebaliknya.
Hotel-hotel Internasional dan local chains bertebaran; SwissBelHotel, Ibis, Mercure, Aston, Selyca Mulia Samarinda, Blue Sky Balikpapan, Haris, Novotel dan masih banyak lagi.
City occupancy yang meningkat
Rasanya gak afdol jika penjelasan tanpa bukti. Saya pun bercakap dengan dua pentolan hotelier dari masing-masing kota.
Berikut data tingkat hunian hotel kota (city occupancy) YTD (yoy):