Tidak melulu tamu cerewet, ada kaitannya dengan harga. Kadang tamu bawel disebabkan jenuh dengan gaya pelayanan yang monoton.
Ms. Monika, tamu long stay berniat pindah hotel. Katanya bosan dengan menu makan malam yang itu-itu saja. Kalau tidak ayam, pasti ikan. Dagingnya mana?
Alhasil, manajemen membujuknya dengan memberi kebebasan memilih menu setiap 3 x seminggu. Termasuk menu steak impor menjadi pilihan.
Apakah hotel merugi? Tidak juga. Bandingkan saja dengan pemasukan dari Ms. Monika setiap bulan yang cenderung meningkat. Pasalnya ia kerap mengundang mitra kerja makan di hotel. Anggap saja promosi.
Memelihara hubungan baik dengan pelanggan itu gampang-gampang susah. Perlu kerja keras, cara cerdas serta memiliki program yang jelas.
Satu, dua pelanggan yang kabur, tak menjadi masalah sebab kebijakan hotel tidaklah selalu sempurna. Tiada suatu kebijakan yang mampu menyenangkan semua orang.
Namun harus dicurigai jika menjadi angka yang tambun. Bukan tak mungkin bisnis terhenti karena pelanggan kabur.
Program retensi dilakukan agar hotelier aktif menciptakan kreasi pelayanan secara rapi bagi tamu.
Waspadalah ketika tingkat ketidakpuasan berada di nomor wahid dengan alasan pihak manajemen tidak peduli.
Betah atau tidaknya pelanggan ditentukan banyak hal namun pelayanan setulus hati akan mendapat tempat di hati pelanggan.
Dari mana hendak ke mana
Pakai sepatu berhak tinggi
Hari apa jam berapa
Boleh kita jumpa lagi.