Namun dalam penerbangan domestik, jadwal terbang pesawat ke kota tertentu yang terbatas menjadi penyebab kita harus transit. Contohnya Pontianak -- Singapore, Palembang ke Pekanbaru, kadang harus singgah di Jakarta.
Karenanya, hotel transit dibuat minimalis, sesederhana mungkin. Fasilitas tempat tidur, internet akses, air minum, itu sudah cukup.
Namun hotel transit premier dilengkapi tempat kebugaran, atraksi, bioskop, dan hiburan lain. Asal jangan lupa waktu lalu lupa boarding ya.
Fasilitas di kamar pun serba minimalis. Saking sederhananya, pebisnis menciptakan hotel kapsul. Ya, inovasi kamar model boks. Desain kamar seperti kapsul.
Tamu diberi kunci loker, sandal, lalu tidur. Ukuran kamar super mungil. Serupa boks.
Kok, seperti...? Bukan. Hotel kapsul memang sedang ngetren di era digital yang serba simpel dan kilat.
Bagi pebisnis hotel mendatangkan cuan yang tidak main-main lho. Saya pernah mengulasnya tentang hotel kapsul. Anda dapat membaca selengkapnya di Kamar Kapsul Bukanlah Peti Mati.
Hotel transit ada masa panennya. Pernahkah anda lihat di bandara penuh sesak penumpang? Bahkan di toilet saja harus antri ya.
Kapan musim menuai?
1. Saat masa umrah dan naik haji.
Ketika musim umrah, naik haji, rombongan bermalam di hotel transit tujuan bandara Soekarno Hatta.
Pada masa itu hotel-hotel dekat bandara, selalu penuh. Hotel-hotel ini disebut pula hotel airport walau lokasi berada di luar bandara.
2. Musim liburan
Jangan tanya saat musim liburan. Hotel dipenuhi holiday tour ke Eropa, Amerika, Jepang, Australia, China, dsb. Baik group maupun perorangan.
Inbound dan outbond tour operator tumpah ruah di bandara Soeta. Menjamin rombongan tertib sesuai jadwal.
Mengapa harus transit?
Singgah di hotel transit tidak semata keinginan penumpang kok. Sejujurnya kita ingin segera tiba di tujuan.
Namun penumpang dituntut sabar saat teknisi mesin sibuk karena kerusakan pesawat.