Mohon tunggu...
Celestine Patterson
Celestine Patterson Mohon Tunggu... Hoteliers - Hotelier: Hotel Management, Sales Leader, Management Hospitality

🍎Hotelier's Story : Pernak-Pernik Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2021). Warna-Warni Berkarir Di Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2022). Serba-Serbi Dunia Perhotelan by CL Patterson dkk (Galuh Patria, 2023). Admin of Hotelier Writers Community (9 June 2023 - present)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengapa Tidak di Semua Bandara Ada Hotel Transit?

22 Agustus 2021   12:47 Diperbarui: 22 Agustus 2021   17:03 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tidak semua bandara dilengkapi hotel transit. (ilustrasi Pixabay) 

Judul tulisan di atas adalah pertanyaan dari Sang Maestro Kompasiana Bapak Tjiptadinata Effendi di Hotel Bujet vs Hotel Mewah. Anda Pilih Mana?  

Terima kasih atas pertanyaan Opa Tjip ini. Dengan senang hati saya menjawab.

Hotel transit? Apa bedanya dengan hotel airport?

Jika hotel bujet, mewah adalah tipe hotel berdasarkan tingkatan pelayanan, hotel transit adalah hotel berdasarkan lokasi dan tipe pelanggan.

Seorang kawan, Jack Sitompul dalam perjalanan bisnis dari Dubai ke Medan. Sementara jadwal pesawat ke Medan terpagi pukul 08:00.

Jack transit di Singapura pukul 01:00 dini hari. Ia melanjutkan tidurnya di hotel Crown Plaza Changi Airport.

Tiba di Changi, kaki hanya melangkah ke hotel. Kamarnya telah dipesan jauh-jauh hari.

Jack tidak khawatir jika tidur terlelap. Resepsionis sudah menyetel wake up call.

"Jam berapa penerbangan ke Medan esok, Pak Jack?" tanya resepsionis.

Gaya pelancong itu santai dan menikmati di perjalanan. Tapi jika ketinggalan pesawat? Ah.

Pagi dini hari itu, seorang manager pria melayani tamu-tamu. Jack membayar sewa 6 jam di hotel transit sebagai minimum sewa.

Singgah beberapa jam atau sewa kamar yang singkat di hotel disebut day use, short day atau short time.

Transit 3 jam tidak melulu mesti membayar kamar. Penumpang transit rileks di lounge tanpa dikenakan biaya sebab termasuk ongkos tiket pesawat.

Penumpang yang transit takkan bosan. Mereka akan dimanjakan beragam fasilitas. Jika kondisi Jack bugar ia cukup ke airport lounge lalu ngopi.

Di lounge penerbangan lokal tersedia pula cemilan keik pisang mirip buatan K'ner Dwi Klarasati bahkan menu prasmanan bagi pengunjung.

Namun di pintu lounge, resepsionis yang cantik akan meminta anda  membayar bea masuk.

Biayanya mulai dari Rp 150 hingga 350 ribu per orang. Anda tinggal duduk manis, tenang membaca atau  menulis artikel di Kompasiana.

Ketika memasuki lounge, staf refleksi, pijat bahu, menawarkan jasanya. Lumayan, gratis selama 10 menit, selebihnya bayar.

Khawatir telat bangun mengejar jam penerbangan? Cari saja hotel transit. (ilustrasi Pixabay)
Khawatir telat bangun mengejar jam penerbangan? Cari saja hotel transit. (ilustrasi Pixabay)

Apa sih hotel transit itu?

Hotel yang berlokasi di tempat transportasi umum atau berada dekat transportasi umum. Di bandara, dekat bandara, di stasiun kereta api, dekat pelabuhan bahkan dekat halte bus antar kota.

Dalam penerbangan yang lama di pesawat, misalnya dari Jakarta tujuan London dapat singgah di Singapura dan Dubai. Tergantung rute penerbangan.

Namun dalam penerbangan domestik, jadwal terbang pesawat ke kota tertentu yang terbatas menjadi penyebab kita harus transit. Contohnya Pontianak -- Singapore, Palembang  ke Pekanbaru, kadang harus singgah di Jakarta.

Karenanya, hotel transit dibuat minimalis, sesederhana mungkin. Fasilitas tempat tidur, internet akses, air minum, itu sudah cukup.

Namun hotel transit premier dilengkapi tempat kebugaran, atraksi, bioskop, dan hiburan lain. Asal jangan lupa waktu lalu lupa boarding ya.

Fasilitas di kamar pun serba minimalis. Saking sederhananya, pebisnis menciptakan hotel kapsul. Ya, inovasi kamar model boks. Desain kamar seperti kapsul. 

Tamu diberi kunci loker, sandal, lalu tidur. Ukuran kamar super mungil. Serupa boks.

Kok, seperti...? Bukan. Hotel kapsul memang sedang ngetren di era digital yang serba simpel dan kilat.

Bagi pebisnis hotel mendatangkan cuan yang tidak main-main lho. Saya pernah mengulasnya tentang hotel kapsul. Anda dapat membaca selengkapnya di Kamar Kapsul Bukanlah Peti Mati.

Hotel transit ada masa panennya. Pernahkah anda lihat di bandara penuh sesak penumpang? Bahkan di toilet saja harus antri ya.

Kapan musim menuai?

1. Saat masa umrah dan naik haji. 

Ketika musim umrah, naik haji, rombongan bermalam di hotel transit tujuan bandara Soekarno Hatta.

Pada masa itu hotel-hotel dekat bandara, selalu penuh. Hotel-hotel ini disebut pula hotel airport walau lokasi berada di luar bandara.

2. Musim liburan 

Jangan tanya saat musim liburan. Hotel dipenuhi holiday tour ke Eropa, Amerika, Jepang, Australia, China, dsb. Baik group maupun perorangan.

Inbound dan outbond tour operator tumpah ruah di bandara Soeta. Menjamin rombongan tertib sesuai jadwal.

Mengapa harus transit?

Singgah di hotel transit tidak semata keinginan penumpang kok. Sejujurnya kita ingin segera tiba di tujuan.

Namun penumpang dituntut sabar saat teknisi mesin sibuk karena kerusakan pesawat.

Penundaan jam terbang (delayed) karena kejadian mendadak menjadi penyebab keterlambatan pesawat.

Alasan jadwal terbang pesawat yang ngaret, terutama pada jam larut malam biasanya penumpang akan menginap. 

Bagaimana rasanya jika terpaksa harus transit? (ilustrasi Pixabay)
Bagaimana rasanya jika terpaksa harus transit? (ilustrasi Pixabay)

Bagaimana rasanya jika terpaksa harus transit?

Suatu ketika, saat bekerja di salah satu hotel di kota Pontianak, pernah terjadi pesawat yang gagal terbang.

Penumpang dan crew terpaksa melewatkan malam di Pontianak selama 7 jam.

Pesawat terbang dari Medan tujuan Jakarta. Karena penerbangan terakhir hari itu digagalkan (konon karena kerusakan pesawat) maka seluruh penumpang dan crew singgah di Pontianak.

Pukul 23:00 penumpang tiba di hotel. Wajah lesu dapat ditebak karena kelelahan.

Jadilah mereka bermalam di hotel. Dua nama dipasangkan berdasar gender yang sama.

Dalam keadaan demikian, tamu tak bisa memilih teman tidur. Pasrah saja, sesuai aturan airlines.

"Saya boleh minta kamar sendirian, Kak," begitu tanya seorang penumpang wanita

"Boleh Bu, tapi pembayaran tidak ditanggung airlines."

"Ya sudahlah, gak jadi," jawabnya.

Malam itu wake up call telah dicatat dalam sistem.  Pagi pukul 07:00 mereka melanjutkan penerbangan ke Jakarta.

Sumber : bidik layar Kompasiana - Patter.
Sumber : bidik layar Kompasiana - Patter.

Hotel transit diperuntukkan agar operasional kru dan penumpang berjalan mulus, lancar, tiada hambatan.

Semakin efisien operasional suatu bandara, hotel transit tidak diperlukan. Jadwal penerbangan yang tertib, lancar, takkan mengganggu aktivitas.

Sayangnya, ada saja gangguan dan hambatan..

Hotel transit akan menjadi jawaban saat dihadang kerusakan pesawat, ketika jadwal terganggu, bahkan ketika tamu menunggu pesawat yang tak kunjung tiba..

Di kota-kota besar, Jakarta, Medan, Bali, Banjarmasin, Makassar yang memiliki kesibukan luar biasa, umumnya terdapat hotel transit.

Di samping sepinya jalur penerbangan ke kota tertentu,  biaya investasi yang tinggi membangunnya, itulah di antaranya alasan mengapa hotel transit tidak mesti diperlukan keberadaannya.

Tersebab para tamu hotel adalah juga penumpang yang berseliweran di bandara.

Demikian, penjelasan atas pertanyaan Ytk Opa Tjiptadinata sekaligus pengetahuan umum bagi pembaca.

Terima kasih dan salam hospitality.

Rujukan:
(*) Kompas.com
(*) CNN Travel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun