Alamak! Perut mulai mulas.
Malamnya, kami kebelet surat izin. Hotel keburu digruduk petugas.
"Kami minta surat izin pemasangan baliho dan umbul-umbul," kata petugas berbadan agak gemuk.
"Kami sudah urus semua Pak."
"Ya, tolong ditunjukkan sekarang,"
"Sedang diurus staf Bapak. Tadi siang mereka ke sini"
"Siapa?"
"Staf Bapak, Pak Wiro, Pak Dadap dan 2 orang lagi kami lupa tanya."
"Kami tidak pernah mengutus siapapun datang ke sini. Lagipula di kota ini hanya kami berdua yang mengurus," katanya meninggi.
Penasaran kutelpon Pak Wiro.
"Tuuut.....tuut.....tuut, klik." Nada mati.
Pagi, siang, malam Wiro tak bisa dihubungi. Nama Wiro dan Dadap tidak dikenal.