Hasil investigasi, dialah maling yang menyamar sebagai peserta seminar di ballroom. Ayam ditambat disambar elang, malang sekali nasibnya.
Umumnya ketika rehat kopi atau makan siang dalam acara seminar, workshop, para peserta meninggalkan barang bawaannya di meja seperti laptop dan tas. Bagi maling, inilah saat tepat mereka beraksi.
Tetiba seorang peserta wanita langsung heboh setelah antri mengambil makanan, laptop di mejanya hilang.
Tersebab peserta seminar dihadiri ratusan perusahaan, lalu tak adanya CCTV (CCTV memang tidak boleh dipasang di ruang pertemuan) menyebabkan sulit melacak maling berdasi.
Ibu ini akhirnya keluar dari acara itu, situasi semakin runyam tat kala ia menuntut tanggung jawab manajemen hotel atas hilangnya laptop seharga Rp 20 juta itu.
Manajemen menjawab, barang milik pribadi menjadi tanggung jawab pribadi, kecuali kehilangan itu ada di area hotel yang dapat dipantau CCTV.
Bagai ayam diasak malam, tiada lagi upaya, tak mampu berbuat apa-apa lagi hingga kini laptop itu tak pernah ditemukan.
Kisah ini mirip seperti yang terjadi di sebuah restoran saat sarapan prasmanan (buffet breakfast). Tamu mengambil mengambil makanan di meja buffet.
Dina ditemani anak perempuannya sarapan. Saat Dina antri menunggu cheese omelette, sementara anak perempuannya mengambil nasi goreng di meja prasmanan. Tas jinjing sengaja ia taruh di meja maksudnya agar terlihat Dina dari kejauhan.
Usai mengambil makanan, mereka melanjutkan sarapan. Ketika hendak menuju counter hendak check out, Dina tak menemukan dompetnya.