Mohon tunggu...
Celestine Patterson
Celestine Patterson Mohon Tunggu... Hoteliers - Hotelier: Hotel Management, Sales Leader, Management Hospitality

🍎Hotelier's Story : Pernak-Pernik Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2021). Warna-Warni Berkarir Di Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2022). Serba-Serbi Dunia Perhotelan by CL Patterson dkk (Galuh Patria, 2023). Admin of Hotelier Writers Community (9 June 2023 - present)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sekilas tentang Modus Operandi Maling Perlente di Berbagai Hotel!

16 Juni 2021   13:51 Diperbarui: 16 Juni 2021   21:01 1767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ustrasi pencuri (LuckyBusiness via kompas.com)

Setelah membaca topik pilihan "Awas, Ada Copet!", teringat kisah lawas di hotel-hotel. Tulisan ini bukanlah kisah copet tapi maling. Arti kata copet ialah orang yang mencuri dengan cepat dan tangkas, sedangkan maling sama artinya dengan pencuri.

Begini kisah maling di balik kerah berdasi....

Hari itu ballroom padat dipenuhi pengunjung, acara seminar akbar dihadiri para pejabat kota setempat. Berita di media pun menyorot seminar ini, jumlah pengunjung 500 orang dari dalam dan luar kota.

Sembilan tapak bayang, tibalah waktu rehat. Peserta berhamburan ke restroom. Seorang pria tiba-tiba muncul di kantor. Berbaju biru langit, memakai dasi, berjas biru dengan tas tangan kecil ditangan kirinya. Parasnya biasa saja, rambut disisir rapi, penampilan perlente.

Saya memintanya agar menunggu di lobi, tapi ia keberatan. Ya sudah, jadilah ia menunggu di kantor marketing yang letaknya persis di belakang ballroom sekitar 20 meter melewati koridor.

Saya berdua dengan staf melanjutkan pekerjaan, lalu terlibat diskusi serius. Tamu ini menghampiri meja kolegaku.

"Bapak mau apa ke situ?", tanyaku spontan.

"Hehe, cuma lihat-lihat," jawabnya grogi sambil tertawa kecil.

Saya sempat melirik, tangan kanannya masuk ke dalam tas kawan seperti mencari sesuatu, langsung kami telpon sekuriti.

Karam di darat, petugas sekuriti datang dan mengamankan pria berdasi biru ini. Saya menjadi saksi peristiwa percobaan maling di back office marketing

Maling perlente yang jarang bonyok!

Setelah proses interogasi, penggeledahan dilakukan petugas. Didapati 2 handphone bukan miliknya dan sebuah dompet kulit wanita. 

Hasil investigasi, dialah maling yang menyamar sebagai peserta seminar di ballroom. Ayam ditambat disambar elang, malang sekali nasibnya.

Umumnya ketika rehat kopi atau makan siang dalam acara seminar, workshop, para peserta meninggalkan barang bawaannya di meja seperti laptop dan tas. Bagi maling, inilah saat tepat mereka beraksi.

Tetiba seorang peserta wanita langsung heboh setelah antri mengambil makanan, laptop di mejanya hilang. 

Tersebab peserta seminar dihadiri ratusan perusahaan, lalu tak adanya CCTV (CCTV memang tidak boleh dipasang di ruang pertemuan) menyebabkan sulit melacak maling berdasi.

Buka dulu topengmu, tampil perlente mengecoh publik (ilustrasi Pixabay)
Buka dulu topengmu, tampil perlente mengecoh publik (ilustrasi Pixabay)

Ibu ini akhirnya keluar dari acara itu, situasi semakin runyam tat kala ia menuntut tanggung jawab manajemen hotel atas hilangnya laptop seharga Rp 20 juta itu.

Manajemen menjawab, barang milik pribadi menjadi tanggung jawab pribadi, kecuali kehilangan itu ada di area hotel yang dapat dipantau CCTV. 

Bagai ayam diasak malam, tiada lagi upaya, tak mampu berbuat apa-apa lagi hingga kini laptop itu tak pernah ditemukan.

Kisah ini mirip seperti yang terjadi di sebuah restoran saat sarapan prasmanan (buffet breakfast). Tamu mengambil mengambil makanan di meja buffet. 

Dina ditemani anak perempuannya sarapan. Saat Dina antri menunggu cheese omelette, sementara anak perempuannya mengambil nasi goreng di meja prasmanan. Tas jinjing sengaja ia taruh di meja maksudnya agar terlihat Dina dari kejauhan.

Usai mengambil makanan, mereka melanjutkan sarapan. Ketika hendak menuju counter hendak check out, Dina tak menemukan dompetnya. 

Beruntung jarak restoran dan counter resepsionis hanya beberapa meter saja. Dina sibuk membongkar tasnya.

Ia mengingat-ingat kemana saja berjalan mulai dari kamar hingga sarapan. Dina kembali ke restoran, siapa tahu dompet ada di sana. Dompet tak ditemukan.

Ia melapor kepada FOM (Front Office Manager), lalu petugas sekuriti sigap memeriksa CCTV. Tampak pada layar, seorang tamu mengambil sesuatu dari tas miliknya.

Untungnya, si tamu necis masih duduk di restoran. Tanpa basa basi, petugas mengajak tamu tersebut ke suatu ruangan.

Ia digeledah, dompet ditemukan. Maling kalah lihai dari Dina, padahal tenggang waktu yang cukup lama memungkinkan ia kabur.

Itulah kesempatan dirinya beraksi, barang bukti pun mengharuskannya berurusan dengan kepolisian.

Awas, ada maling perlente! (getty image shutterstock)
Awas, ada maling perlente! (getty image shutterstock)

Maling yang sering berkelintaran di hotel-hotel itu memiliki modus operandi khusus. Paham benar kebiasaan para pengunjung yang sebagian besar dari kalangan berduit.

Maka tak heran, sebisanya menyesuaikan penampilan perlente meski sebenarnya maling. Bedanya jika tertangkap basah pantang dikeroyok lalu bonyok bak maling ayam tetangga. Beda jika di hotel, maka caranya lebih santun.

Mereka paham benar kapan saatnya beraksi. Terlatih memanfaatkan kesempatan petugas hotel yang menyapa ramah setiap tamu.

Maling perlente memiliki modus operandi khusus, waspadalah! (ilustrasi Pixabay)
Maling perlente memiliki modus operandi khusus, waspadalah! (ilustrasi Pixabay)

Waspada harus, namun jangan cemas berlebihan

Banyak kejadian pencurian di area hotel disebabkan tamu lengah. Bukan berarti kita mencurigai setiap tamu, tapi sebagai rumah bersama, hotel didatangi banyak pengunjung yang  tidak kita ketahui latar belakangnya.

Mari kita simak, sudut apa saja yang harus kita waspadai saat berada di hotel:

  1. Bila sarapan ala prasmanan (buffet breakfast), bawalah tas tangan ketika mengambil makanan atau bila berdua, maka biarkan seorang bergiliran menjaga tas.
  2. Dalam acara seminar umum, workshop, bawalah tas ketika rehat atau makan prasmanan. Bila menjinjing laptop agak ribet, titipkan di concierge, yaitu tempat penitipan barang di lobi. Anda akan mendapat kartu tanda menitipkan barang.
  3. Tidak meninggalkan laptop dan barang berharga di kamar hotel. Simpanlah barang kecil dan bernilai di safety deposit box.
  4. Tidak menitipkan barang pada sembarang petugas hotel kecuali bagian concierge. Jika terpaksa, harus menanyakan nama staf hotel, jabatan dan bagian apa. Jangan berpatokan pada warna seragam hotel. "Tadi dititip masnya yang berambut cepak, dititip bapak yang berseragam hijau, dititip waiter yang badannya tinggi", ini contoh penyebutan tidak benar.
  5. Tidak menitipkan barang kepada petugas sekuriti hotel pasalnya Anda tidak akan menerima bukti penyimpanan barang selain melalui petugas concierge.
  6. Jika ada ketukan di pintu kamar atau bunyi bel, dilarang membuka pintu kamar bila tidak berurusan dengan seseorang.
  7. Petugas hotel biasanya mengetuk lalu menyebut, "housekeeping!" "front office!" Setelah mengintip lewat lubang pintu, ternyata bukan petugas hotel, tetap jangan dibuka. Telpon resepsionis bahwa seseorang di depan pintu, sehingga petugas hotel dapat menanyakan keperluannya. Tidak membaca nomor kamar dengan bersuara saat resepsionis menyerahkan kunci kamar saat check in sehingga terdengar tamu lain.

Sebagai rumah bersama, lakukanlah segala sesuatu mengikuti aturan hotel secara disiplin. Waspada harus, namun tidak boleh cemas berlebihan. Hotel dikawal sekuriti yang besertifikasi juga pantauan CCTV di berbagai sudut.

Dalamnya laut dapat diduga, kelakuan orang siapa tahu. Penampilan boleh perlente tapi moral harus sesuai.

Semoga bermanfaat. Salam hospitality.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun