Lain lagi kisah Rosa, anggota tim pemasaran. Awalnya karena kesibukan mengurus acara bergengsi, keseringan diskusi berduaan menuntutnya harus mendampingi Mr. Jack kemanapun. Seperti kerbau dicucuk hidungnya, Rosa selalu menurut. Siang malam mengurus acara yang luar biasa itu.
Usai acara, Jack masih menelpon Rosa. Suatu hari karena kesal, panggilan telpon Jack diacuhkan. Jack kesal lalu membuka aibnya sendiri.
Sambil menangis Rosa mengadukan kelakuan Jack yang kelewatan. Berdua dari hati ke hati, saya membiarkannya sesenggukan dengan suara tak jelas. Bagai kaca terhempas ke batu, ia sangat sedih dan kecewa.
Setiap malam saat melakukan percakapan via telpon, Jack melakukan perbuatan tak senonoh atau dikenal dengan phone sex. Rosa merasa dilecehkan, sebab orang ini berterus terang telah beberapa kali melakukannya.
Pribadi seperti Jack, amat jauh dari kesan kurang ajar tapi tak disangka dialah pelaku pelecehan. Pelecehan dapat terjadi pada siapa saja, tidak mengenal status, jabatan, usia dan gender.
Jauhi siapa saja yang gemar mencolek-colek
Usai briefing sore, saya memergoki Rian mencolek bokong Dewi. Ketika itu jam pulang kerja. Dewi spontan nyelonong keluar ruangan.
Setelah kembali ke ruang kerjaku, Dewi kesal, dilecehkan oleh Rian. Mukanya pucat, seolah ingin menumpahkan kekesalan.
Saya mengingatkan agar menghindari Rian yang sering mencolek-colek. Selang 2 bulan berikutnya, Dewi resign.
Telah banyak contoh perbuatan tercela di depan mata. Ada wanita yang memancing pelaku, ada merespons tanpa kuatir menjadi mangsa. Namun sebagian besar wanita selalu waspada.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Dendam akibat pelecehan seksual sulit diobati, apalagi jika memunculkan trauma berkepanjangan.
Cara mencegah pelecehan
Apakah bentuk pelecehan seksual selalu dilakukan pria terhadap wanita?