Pekerjaan Samin membantu menangkap ikan, membersihkan geladak. Telah berminggu-minggu ia bersama mereka. Semakin merindu tanah halaman.
Suatu hari, tak disangka, seorang pria bertubuh sangat kekar, menuduh Samin mencuri uang yang disimpan di bawah tikarnya.
Ia mengamuk, karena luapan amarah membabi buta ia merantai kaki Samin. Rupanya, pria itu adalah pemimpin yang ditakuti semua orang yang berada di kapal itu.
Samin dirantai berhari-hari di kapal itu. Ia seketika ingat Emak di desa. "Mak, apa gerangan dosa anakmu ini?" begitu gumamnya.
Setelah berminggu-minggu di rantai. Tampak dari kejauhan sebuah pulau kecil. Timbul niat melarikan diri, tapi ditahannya.
Dalam kesedihan, badannya yang kurus kering, kulit hitam terbakar matahari, ia berdoa kepada Sang Khalik agar dapat bertemu dengan Emak.
Menjelang 3 bulan Samin terapung di lautan. Doanya setiap saat agar ibunya tidak berpulang sebelum ia datang.
Seseorang melepaskan rantai
Sekonyong-konyong, sebuah kapal mendekat. Sekelompok orang menyergap kapal yang ditumpangi Samin.
Semua penumpang kapal lari tunggang langgang, ada yang menyebur ke laut, ada pula yang tiarap.
Rupanya, kapal itu digunakan untuk menyelundupkan barang-barang antik dari negri sebrang.
Seseorang menghampiri Samin. Ia melepaskan rantai. Samin bersyukur, ia tertolong pria ini.
"Anak muda, hendak ke mana?"
"Saya mencari ayah," sahut Samin