Terpincut bakso di undangan pernikahan, akhirnya lahir ide membuat outlet bakso di restoran hotel. Buka pukul 16:00 hingga 21:00.
Promosi bakso pun digelar setiap minggu. Misal hari ini ada promosi bakso keju, minggu depan bakso kerikil bakso mozzarella, bakso moncrot, bakso mercon, dll.
Tak disangka promosi ini booming di hotel. Walau harga selangit, mereka rela antri menunggu tempat duduk yang selalu penuh.
Peminatnya long stay guests, istri dan anak-anaknya yang lumayan banyak termasuk kawan-kawan Mr. Smith, para tamu. Kami tidak sulit mengenalkan bakso padanya. bakso dicampur mi, bihun, sayuran tauge, caesim.
Kadang ia ketagihan jika lama tak menyantapnya. Maklum ia bule yang baru didapuk regional manajer di hotel itu dan baru pertama kali ke Indonesia. Harus ada gebrakan.
Lirikan pebisnis kuliner sepanjang zaman
Kuliner bakso digemari hampir seluruh kalangan, terutama orang Indonesia. Negri Malaysia, Singapore juga mengenal bakso, tapi bakso asli buatan orang Indonesia, tiada duanya. Enak tenan!
Sesekali menyantap bakso, memancing nafsu makan. Tapi jika menyantapnya 5 porsi dalam sehari? Oh, seperti kisahku di Pontianak.
Ada orang keranjingan meat ball ini. Mereka belum makan bila tak menyantap bakso, seperti Rina yang selalu mencari bakso kemanapun ia pergi.
Inovasi produk bakso selalu berkembang mengikuti zaman. Selain dimakan berkuah, juga dapat digoreng, dipenyet, dicampur sambal dan kecap manis.
Di Palangka Raya terkenal kudapan pentol. Pentol sejenis bakso juga. Keduanya memang olahan bakso, hanya saja pentol ditusuk ala sate. Sejauh ini tercatat lebih dari 50 jenis olahan bakso.