Permintaan tiket pesawat pun ditolaknya. Hal Ini di luar kebiasaan hotelier dalam melakukan kontrak kerja.
Ikan belum dapat, airnya sudah keruh. Proses berbelit-belit memadamkan impianku yang berapi-api. Segala tenaga dan upaya hanya tercurah untuk itu.
Apa daya harus kucampakkan. Tak ingin menanggapi bualan. Sudahlah, lupakan saja. Toh tiada titik temu. Disangkanya saya "anak bawang".
Langit tak selamanya kelabu. Nasib mujur pun menghampiri. perusahaan lain melirik. Cukup 3 hari saja mengikuti proses rekrut dan berhasil.
Beberapa minggu kulalui di tempat baru, tersiarlah kabar manajemen di perusahaan terdahulu, bubar jalan. Hmm..sudah sepantasnya saya ngeghosting.
Beberapa tahun kujalani di tempat baru. Hotel menunjukkan peningkatan pendapatan. Secara data cukup mengagumkan. Setelah 2 tahun kulewati, saya resign.
Apakah saya berhasil?
Tiada kegagalan di sana. Kegagalan itu proses bersabar, bercermin diri dan bangkit. Tak perlu pula mengingat-ngigat kegagalan sepanjang masa. Justru bila tidak jatuh, bisa jadi kita malas melangkah.
Tak usah terlalu bereaksi bila kegagalan menghadang. Ketika gagal, hal ini yang harus dilakukan:
a. Petik pelajaran berharga
Hindari tenggelam dalam kekecewaan terus menerus.
b. Bangkit dan belajar kembali
Cermati apa penyebab kegagalan
c. Tak usah meratapi
Dunia itu terlalu luas untuk disebrangi. Kekecewaan hanyalah satu penghalang untuk maju
d. Jangan mengutuk kegagalan
Ia hadir agar kita matang menghadapi tantangan selanjutnya
e. Pantang menyerah!
Selalu ada jalan terbaik disaat kita buntu menghadapi masalah
Apabila keganjilan tiba-tiba muncul di gerbang pintu, mungkin saja pertanda kegagalan. Seperti perintah membuat 'surat pernyataan bekerja dengan baik. Prasyarat yang dibuat-buat ditambah kontrak kerja yang ditandatangani langsung. Bukan saja ganjil, cacat logika, tapi juga menjadi tanya tanya besar.
Takut gagal lagi? Tidak! Gagal itu kalau kita menyerah.
Reina, putriku, fresh graduate, graphic design direkrut satu perusahaan.