Mohon tunggu...
Celestine Patterson
Celestine Patterson Mohon Tunggu... Hoteliers - Hotelier: Hotel Management

🍎Hotelier's Story : Pernak-Pernik Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2021). Warna-Warni Berkarir Di Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2022). Serba-Serbi Dunia Perhotelan by CL Patterson dkk (Galuh Patria, 2023). Admin of Hotelier Writers Community (9 June 2023 - present)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Akibat Dirundung Malu

27 Maret 2021   22:18 Diperbarui: 27 Maret 2021   22:39 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dirundung malu (pixabay.com)

Saat jam rehat pukul 10:00, Lusi tak kelihatan. Kami teman sekelas mencarinya. Pak guru panik lalu menelpon Ibu Sofie

Esok harinya Lusi tak masuk sekolah. Kata ibunya, sakit panas. Esok harinya begitu pula, Lusi belum nongol.

5 hari pun berlalu.

Eddie, aku dan Agatha pergi ke rumah Lusi. Kata Bi Ima, Lusi ke Jakarta bersama kedua orang tua. Kamipun pulang dengan lemas.

Cerita kentut Lusi berbuntut menghilangnya Lusi pun menyebar. Kami semua sedih, sudah 10 hari Lusi tak masuk.

Perginya Lusi menjadi tanda tanya. Semua penasaran kemana si pipi merah ini. Saat itu kami segan bertanya kepada Pak Guru.

Jangan merasa ragu dan malu. Tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya anda mampu (ilustrasi pixabay)
Jangan merasa ragu dan malu. Tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya anda mampu (ilustrasi pixabay)

14 hari berlalu

Eddie, aku, Agatha dan Reni berkunjung ke rumah Lusi. Sang Ibunda sedang merapikan tanaman hias di beranda.
"Tante Sofie, kami cuma mau tanya, Lusi kemana ya Tan?"
"Oh, Lusi kembali ke Netherland, dia gak mau sekolah disini katanya"

Kami semua terdiam.

"Tante sama Om menyusul minggu depan. Lusi diantar Aunty Ana"
"Oh......." serempak
"Ya sudah Tante, kami pamit"
"Hati-hati di jalan ya"

Dear Diary,
Kami tak menyangka awal dari bunyi tak diundang itu, menjadi masalah bagi Lusi. Kesukaannya memakan kacang merah menjadi petaka. Lusi mendapat malu. Ia tak siap dengan olok-olok teman.

Ibunda mengawasi ketat asupan makanan untuk Lusi. Hingga tak terduga, kacang merah menjadi biang keladi.

Sesak berundur-undur, hendak lari malu, hendak menghambat tak tahu. Dirundung malu memang tak nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun