Bayi ini tidak diinginkan sang ibu yang baru 2 hari melahirkan karena tidak mampu membiayai. Ia menyerahkan kepada rumah sakit agar dicarikan orang tua asuh.
Kebetulan kerabat ini mendengar dari ibu bayi tersebut yang adalah tetangganya sendiri. Langsung saja diadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit. Setelah seluruh persyaratan dipenuhi, jadilah bayi tembem yang lucu itu menjadi keluarga mereka.
Kini bayi mungil telah menjadi putri nan ayu, bahkan kabarnya telah berkeluarga dan memiliki satu putri.
Bos saya dulu, menikah dengan wanita Korea yang berwajah cantik, wajah bening nan alami. Bertahun-tahun menikah belum diberi buah hati.
Kini anak mereka sudah kuliah. Proses yang sulit dan pengeluaran biaya tak sedikit agar dapat menimang bayi.
Begitupun yang terjadi terhadap keponakan perempuan yang sudah lama berobat. Berbagai pengobatan telah ditempuh. Biaya ratusan juta telah dikeluarkan demi mendambakan sang buah hati. Hingga sekarang belum tergenapi keinginannya.
Banyak orang menghendaki kehadiran bayi namun tak sedikit pula yang membuangnya. Mereka yang memiliki, belum tentu mengasihi.
Mengasihi setiap bayi lahir adalah mutlak, tanpat syarat.
Menyayanginya seperti putri Firaun mengambil bayi Musa, menjadikannya seorang pemimpin kelak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H