Mohon tunggu...
Celestine Patterson
Celestine Patterson Mohon Tunggu... Hoteliers - Hotelier: Hotel Management, Sales Leader, Management Hospitality

🍎Hotelier's Story : Pernak-Pernik Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2021). Warna-Warni Berkarir Di Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2022). Serba-Serbi Dunia Perhotelan by CL Patterson dkk (Galuh Patria, 2023). Admin of Hotelier Writers Community (9 June 2023 - present)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tebakan Tren 2021

6 Januari 2021   17:10 Diperbarui: 6 Januari 2021   17:11 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jeans cutbray tahun 1980 (ilustrasi CelestineP)

Mengikuti tren adalah upaya mengikuti perkembangan jaman supaya menyesuaikan gaya hidup kekinian. Kebanyakan orang mengikuti trend namun tidak sedikit dari mereka tetap mencari gayanya sendiri, menurut kehendak pribadi masing-masing.

Pergantian tahun pasti diikuti perubahan tren. Dalam bidang pemasaran ada pula disebut marketing trend yaitu cara menjual kita, mengikuti perubahan pasar kekinian. Keadaan pasar dinamis menunjukan masyarakatnya bergairah.

Perubahan dari masa ke masa menonjolkan kemajuan suatu area, wilayah, kota, negri. Contohnya ketika model fesyen tahun 70-an kakak saya sering memakai model celana panjang cutbray. Jaman now remaja milenial tahu model cutbray melalui internet.

Ada pula celana model baggy, meski model sudah terbilang kuno, masih banyak pria, wanita memakainya hingga sekarang. Fesyen model klasik kita menyebutnya, tak lekang oleh waktu.

Ketika Princess Diana tampil dengan potongan rambut pendek, serempak remaja wanita termasuk saya  meniru model rambut istri Pangeran Charles di tahun 1981-an.

Di sampul buku tulis, tempat pensil, tas sekolah, dompet penuh gambar sang Princess. Meniru gaya selebritis menjadi kesenangan tersendiri.

Tanaman hijau masih populer (gambar CelestineP)
Tanaman hijau masih populer (gambar CelestineP)

Mari kita lihat sesuatu yang ngetren seiringnya waktu menurut analisa saya ya, (jika salah mohon dimaafkan, hehe)

Tahun 70-an: konon fesyen yang ngetren seperti celana cutbray, celana kulot, rok panjang A line, baju cinderela, polkadot, rok rempel. Koleksi: perangko

Tahun 80-an: celana baggy,  rok sepan panjang,  rambut pendek model Lady Di. rok mini, jaket kulit, legging, atasan longgar. Koleksi: peranko, kartu pos, kaset, sepatu Puma, Nike

Tahun 90-an: gaya klasik keren, celana jeans robek (ripped jins). Tabrakan warna baju, contohnya jas biru navy dipadukan celana panjang hijau. Overall dan jaket denim. Jeans pinggang tinggi, ikat pinggang lebar.

Model rambut panjang keriting spiral. Sepatu wedges, sepatu boots kantor, handphone motorola

Tahun 2000 : celana sontok, legging, baggy jeans dibawah pinggul, sepatu hak tinggi, handphone blackberry. nokia, erricson

Tahun 2010, seingatku kesukaan akan gawai, gonta-ganti setiap keluar series baru.

Tahun 2021

Gaya tren itu mengalir begitu saja kok, kalau kedapatan seseorang kreatif, asal viral bisa menjadi trendsetter.

(*) Di tahun ini, masker masih menjadi benda populer, mulai model moncong robot, masker tengkorak hingga masker model micky mouse. Semakin kreatif pembuat masker,  semakin banyak variasi pilihan.

Tak pandang harga, seperti masker artis Syahrini  yang  dilengkapi asesoris cantik. Sayangnya kurang ngetren, mungkin ribet perawatannya.

(*) Lip gloss, pelembab bibir. Menjaga bibir lebih sehat.

(*) Outer rajutan warna pastel, menghangatkan di musim hujan.

(*) Baju terusan lengan panjang lebih di bawah lutut. Baju rumah sekaligus baju tidur

(*) Turtleneck pria

Tahun ini mendorong setiap orang agar mengindahkan ruang belajar dan dekorasi rumah:

(*) Ruang belajar yang indah dihiasi tanaman hijau, pot bunga, cat tembok lukisan pohon (wallpaper)

(*) Dekorasi rumah bercat tembok lukisan pohon (wallpaper), tanaman hidup

Di bidang Media sosial sudah dapat ditebak yaitu:

(*) Menjadi anggota Kompasiana

(*) Main Tik-Tok

Sepeda tak lekang oleh waktu (ilustrasi pixabay.com)
Sepeda tak lekang oleh waktu (ilustrasi pixabay.com)

Banyak pula kaum sederhana, jarang mengikuti perkembangan jaman, tampil lebih eksklusif. Itu semua kembali kepada pribadi seseorang.

Mengikuti tren tidak selalu menjadi impian seorang kaya. Seorang kawan yang super kaya bahkan tidak ikut-ikutan tren. Bukan pula sekelompok orang ini kuno atau ketinggalan jaman, hanya lebih kepada kesukaan masing-masing pribadi.

Sebaliknya ada pula kawan lain yang kepo, gaul di media sosial, takpernah ketinggalan arus jaman.  Baginya lebih memilih kepo asal ikut tren.

Tidak ada benar atau salah, mengikuti tren kaitannya dengan kesukaan seseorang saja. Toh masa itu akan terlewati jua. Namun demikian dunia lebih semarak apabila sesuatu menjadi tren.

Ada sebuah pepatah," jangan ikuti tren, ikutilah kata hati". Bagaimana menurut anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun