" Hidup sederhana itu menyenangkan.
Kini aku telah sampai senja kala dalam hidup
Dunia penuh dengan hiruk pikuk tentang uang, kekuasaan, kepuasaan.
Namun aku lepas dari peredaran dan menemukan kesenangan dengan cara sederhana, yang dapat dilakukan setiap orang.
Sekarang aku semakin kurang untuk menikmati udara bebas.
Kulakukan apa saja yang membuat diriku senang. Pendengaranku telah menurun, kurang dapat menikmati merdunya nyanyian, tertawa riang, kicau burung, atau desiran angin pada dedaunan.
Mataku kurang dapat menikmati buku, bintang-bintang di malam hari, bulan purnama, matahari terbit dan terbenam, bunga-bunga nan indah di taman, serta bukit di kejauhan.
Makanan tidak semua dapat kusantap seperti dulu. Pesta, restoran, bukan tempat yang mengasyikan.
Aku telah mengenyam kesenangan
Sekarang aku ingin pulang "
Saya menyimpannya, lalu kutunjukkan pada kakakku. Kakak terbesar menasehati ibu agar bersabar. Akhirnya kami pulang satu persatu, meninggalkan ibu bersama suster.