Mohon tunggu...
Cecylia Rura Patulak
Cecylia Rura Patulak Mohon Tunggu... -

An amateur writer, literally in love with writing and capturing moments that won't be forgotten but have never been addicted read academic journal. Enjoy mine and let's brain storming together! My other half writing on https://cecxc.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Marendeng Marampa' Jo Toraya

11 Februari 2016   19:35 Diperbarui: 14 Februari 2016   14:27 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Goa Londa : Dok: Pribadi"]

[/caption]

Seperti yang disebutkan di paragraf sebelumnya, Goa Londa merupakan makam adat khas Toraja yang berbentuk Goa. Di sini, wisatawan cukup membayar uang parkir dan uang sewa lampion untuk menyusuri goa. Lokasi wisata ini terbilang cukup menegangkan karena beberapa properti tengkorak dan peti mati di dalamnya benar-benar asli lengkap dengan aroma khas kayu peti mati.

Semakin dalam ditelusuri, hawa panas di dalam goa semakin terasa, pijakan kaki juga semakin licin. Lokasi Goa Londa terletak di area perbatasan Makale dan Rantepao.

[caption caption="Ke'te Kesu : Dok: Pribadi"]

[/caption]

Di sini, suasana pedesaaan begitu terasa karena wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan yang eksotis dari rumah-rumah tongkonan yang berjejer rapih menghadap padang sawah hijau membentang. Beberapa tedong terlihat duduk manis sambil mengebas-ngebaskan ekornya, ada juga yang dipekerjakan untuk bekerja di sawah. Di Ke'te Kesu, wisatawan akan disuguhkan pemandangan menarik dari rumah-rumah Patane dengan bentuk yang beragam lengkap dengan miniatur sang mendiang yang terbuat dari kayu, dan diletakkan tepat di depan Patane.

[caption caption="Kolam Tilanga : Dok: Pribadi"]

[/caption]

Wisata yang satu ini belum terlalu ramai dikunjungi karena lokasinya yang sangat jauh dan harus melalui jalur menanjak yang cukup curam dan terasa licin saat musim hujan. Kolam ini dikenal dengan ikan Massapi-nya yang dianggap sebagai dewa pembawa keberuntungan bagi yang melihatnya melintas di dalam kolam. Wujud ikan Massapi ini sekilas seperti belut raksasa dengan corak warna hitam putih yang belang. Selain itu, berenang di kolam yang biru dan sejuk ini sejenak dapat melepaskan penat dari aktivitas sehari-hari. 

Serasa berenang di tengah pedalaman hutan yang sejuk! Menjadi poin lebih ketika dapat bertemu dengan beberapa anak-anak yang juga suka melihat wisatawan yang berkunjung. Anak-anak di sekitar kolam Tilanga' akan menunjukkan aksinya melompat dan berenang di kolam Tilanga'. Istilahnya, mereka disebut kapujiang karena terlalu banyak tingkah di depan orang banyak.

Selain beberapa ritual adat dan destinasi wisata di atas, masih banyak wisata alam yang belum terjamah dan sulit untuk dijangkau di Tana Toraja, dengan keindahan yang mampu melepaskan rasa lelah dari rutinitas sehari-hari. Yuk, berlibur di Tana Toraja!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun