Berbeda dengan Rambu Solo', ritual Rambu Tuka dilakukan saat masyarakat Toraja berkumpul dalam suasana gembira. Misalnya saat upacara pernikahan, perkumpulan ikatan keluarga Toraja di tanah perantauan, dan peresmian rumah atau tongkonan baik yang baru dibangun maupun yang sudah selesai direnovasi. Untuk memeriahkan acara ini, tarian Pa gellu' yang dibawakan oleh gadis-gadis Toraja juga diturunkan bersama dengan para Pa'gandang (baca: pemukul gendang yang mengiringi tarian) lengkap dengan busana khas yang berhiaskan kandaure. Ketika tarian Pa gellu' dimulai, semua masyarakat Toraja akan meneriakkan Aihi! sebagai ungkapan kegembiraan.
[caption caption="Tarian Pa gellu' | Sumber: indonesiakaya.com"]
Ma' Nene
Dari semua ritual yang ada di Toraja, Ma' Nene sempat menggemparkan masyarakat Indonesia karena dianggap kurang lazim. Mitos yang menyebutkan mayat berjalan hingga kini masih simpang siur kebenarannya, namun ritual Ma' Nene itu sendiri sebenarnya bukan mayat hidup yang berjalan. Upacara ini biasanya dilakukan setiap 2 tahun sekali setelah tutup usia. Tubuh mendiang yang telah tutup usia sengaja disimpan dan diawetkan bersama peti mati di dalam rumah karena dianggap masih ada.
Untuk itu, anggota kelaurga masih menyiapkan makanan dan rokok yang diletakkan di dekat peti mati. Anggota keluarga akan mengajaknya berjalan-jalan bersama seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Kini, ritual tersebut sudah jarang terlihat dan hanya dilakukan oleh masyarakat Toraja yang masih kental dengan nilai-nilai adat.
[caption caption="Ma' Nene | Sumber: nydailynews.com"]
Selain upacara Rambu Solo', pihak keluarga umumnya akan menyediakan rumah khusus yang nantinya diisi oleh peti mati mendiang sekeluarga atau disebut dengan Patane. Hal ini biasanya sudah diamanatkan sebelum tutup usia. Oleh karena itu, upacara adat kematian Toraja membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Jika dilihat dari kasta sosial, masyarakat Toraja yang menggunakan Patane sebagai tempat peristirahatan terakhir digolongkan sebagai masyarakat menengah. Sementara masyarakat dengan kasta terendah dikubur dalam liang tanah pada umumnya. Bagaimana dengan kasta yang tertinggi atau disebut sebagai kaum ningrat di Tana Toraja?
Nah, kasta ini biasanya akan menggunakan bukit-bukit yang ada di pegunungan Tana Toraja untuk dibuatkan sebuah ruang khusus berdasarkan pesanan. Salah satu makam Toraja yang masih terkenal hingga saat ini adalah Goa Londa, yang kini menjadi salah satu destinasi wisata bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Kasta ini sebenarnya digolongkan berdasarkan kemampuan ekonomi dan finansial masyarakat. Sebenarnya agak menyimpang jika dilihat berdasarkan nilai keharmonisan dan kesetaraan penduduk. Namun, inilah fenomena budaya yang terjadi di tengah masyarakat Toraja.
Tidak hanya ritual budayanya yang menarik, Toraja juga memiliki destinasi wisata yang sayang jika dilewatkan. Beberapa diantaranya yaitu:
[caption caption="Goa Londa : Dok: Pribadi"]