2). Untuk jenis biaya yang bersifat berulang-ulang serta regular, tidak ada pengaruh material terhadap masalah kapan akan dibayarkan.
3). Jika terjadi suatu biaya tidak bisa dianggap, karena akan memberikan beberapa kontribusi terhadap hasil yang akan datang . maka itu alasan mengapa tidak dibebankan pada peride sekarang.
4). Banyaknya biaya periodek yang secara tidak langsung berhubungan dengan biaya pada periode sekarang, sehinhga hal ini tidak berbeda antara matching yang berdasarkan pengguna ataupun dasar waktu pada pelaporan.
2. Pengukuran Beban.
Pada pengukuran beban dapat diukur sesuai dengan nilai barang maupu jasa (Resources) guna untuk menciptakan serta membangun suatu penghasilan. Pengukuran pada beban contohnya seperti aktiva serta hutang yang dapat dinilai sesuai dengan penilaian aktiva. Hal ini  dapat diukur berdasarkan nilai jumlah rupiah. Sehingga pengukuran pada biaya dapat didasarkan pada :
a). Cost Historis(Biaya Historis)
Cost Historis adalah jumlah kas yang setara dengan kas yang dikorbankan guna mendapatkan aktiva. Biaya yang dapat diukut pada cost historis untuk jenis aktiva contohnya seperti : peralalatan, Gedung, dan lain-lainnya.
b). Replacement Cost( Biaya Pengganti)
Replacment cost merupakan sistem akutansi yang dimana hal ini aset pada perusahaan dinilai serta tunjangan penyusunan tersebut dihitung dengan peralalatan tersebut. Untuk memperoleh aktiva yang berkaitan dengan kondisi yang sama. Suatu entitas perlu memperlihatkan jumlah rupiah pada harga pertukaran yang harus dikorbankan. Contohnya seperti : penilaian untuk persedian barang.
c). Cost Equivalent( Setara Kas)
Cost Equivalent merupakan suatu kelompok aset pada perusahaan yang memiliki suatu maturity yang kurang dari 3 bulan.untuk mendapatkan aktiva cost equivalent menggunakan dengan cara menjual setiap jenis pada aktiva di pasa bebas dengan kondisi perusahaan normal mengeluarkan rupiah untuk dikeluarkan.