Mohon tunggu...
Cecilia
Cecilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Life is what happens to you while you scroll through Kompasiana :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kompotensi Diri Menghadapi Tantangan Pembangunan dengan Pendekatan Kemitraan Multi Pihak (Sebuah Refleksi Pengalaman Pribadi)

4 Oktober 2023   22:57 Diperbarui: 4 Oktober 2023   23:10 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi, 2021

Mungkin seperti apak di katakan dalam teori Competing commitment bahwa "resistance to change does not reflect an opposition, nor it is merely a result of inertia..... it is what looked like resistance but is in fact is is a kind of personal immunity to change" (Keagen and Laley, h.85) (resistensi terhadap perubahan tidak menggambarkan perlawanan, juga bukan karena tidak ada yang mendorong, namun sesungguhnya semacam resistansi pribadi untuk berubah). Menurut hemat saya, Leadership yang sangat dibutuhkan untuk meruntuhkan sekat-sekat ego pribadi bahkan program dan sektor.   

 

Praktek-praktek dalam masyarakat yang merugikan mereka sendiri masih berlangsung sampai hari ini. Misalnya, ibu menyusui tidak boleh makan ikan (nanti ASInya bau amis dan bayi tidak mau menyusui), budaya panggang api pada masa post-partum (menyebabkan ISPA pada anak, yang sudah tentu mengganggu pertumbuhan bayi. Atau budaya tidur tanpa kelambu, yang menyebabkan orang di Sumba Barat Daya tergigit nyamuk filasiasis.  Kepercayaan masyarakat terhadap kaki gajah sebagai akibat black magic, dll. 

Masalah kesehatan masyarakat berada di hulu dan penyakit-penyakit yang disebabkan masalah kesehatan masyarakat (terkait dengan sanitasi dan air bersih, praktek-praktek dalam kehidupan kurang sehat, tradisi dan kepercayaan yang dipraktekan sejak lama (turun-temurun) ada di hilir.

Mengubah cara dan pratek-praktek masyarakat bahkan mindset dari hasil pengamatan selama survei tidaklah muda diperlukan berbagai pendekatan, termasuk memperkuat komunikasi antar aktor/stakeholder, termasuk masyarakat sebagai salah satu Stakeholder (bukan obyek).

Dari Empat tantangan di atas, dua tantangan yang jadi pilihan: satu dan empat untuk mengembangkan  diri lebih baik. Kedua tantangan ini membutuhkan keahlian dalam komunikasi antar Lembaga dan antar stakeholder yang kuat. Ini menjadi tantangan dalam pembangunan dengan pendekatkan Kemitraan dalam pembangunan global dan nasional. Dalam Goal 17 SDGs -- Membangun kemitraan Global yang kuat.  

Secara pribadi, saat akhirnya memutuskan mengambil program magister dalam ilmu komunikasi saya merasa ini adalah kesempatan yang baik. Terutama atas dorongan dan semangat dari kedua orang tua dan saudara semakin membuat saya termotivasi untuk belajar dan memperbaiki diri saya. Teruatama saya paham bahwa semua kerja sama dan kemitraan berawal dari komunikasi. Dengan harapan dapat membantu memperkuat berbagai aspek komunikasi dalam mengembangkan kompetensi saya untuk kedepannya dan pekerjaan saya ke depan. 

  Daftar Pustaka

            Brooks, D. (2012). How People Change. NYTimes.com

            Kegan, R., & Lahey, L. L. (2001). The Real Reason People Won't Change. Harvard Business School Publishing Corporation.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun