Sebagai seorang muda, saya memiliki cita-cita mengikuti ilmu komunikasi yang saya ambil UAJ Yogyakarta sebagai kekuatan intelektual dan learning path saya ke depan.
Dalam pengalaman saya 2 pekerjaan setelah selesaikan study saya di UAJY beberapa tahun lalu, saya merasakan betapa ilmu komunikasi secara teoritis membantu saya dalam 2 penugasan saya sebagai petugas lapangan (field officer) yang terkoneksi secara langsung dengan masyarakat sebagai klien saya. Berikut, saya ingin menjelaskan 2 pekerjaan yang relative mirip , namun secara kultural dan perilaku yang  (dari sudut pandang klien berbeda). Sedangkan pengalaman saya yang lain agak berbeda.
 FIELD OFFICER pada Program Technical Support for the Implementation of Mass Drugs Administration with Triple Drugs Ivermectin, Diethylcarbamazine, and Albendazole (IDA) in Sumba Barat Daya District, East Nusa Tenggara - 2020.
Program ini merupakan sebuah survei terhadap efektitivitas  pemberian Triple Dugs secara masal selama kurang lebih 5 putaran pengobatan dalam 5 tahun (2017-2021) di daerah Endemic Lymphatic Filariasis (penyakit kaki gajah) Kabupaten Sumba Barat Daya. Â
Survei ini didanai oleh WHO bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Â dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya, serta LSM Wijaya Kusuma sebagai implementor proyeknya. Ini merupakan pengalaman pertama saya bekerja dengan target waktu ketat, sasarannya adalah masyarakat desa dalam budaya dan latar belakang pendidikan yang berbeda.
Pengumpulan Data Sunting di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur
Sebagaimana diketahui isu stunting merupakan isu nasional yang kini menjadi program priositas nasional dan regional (provinsi dan kabupaten/kota) di Indonesia. Nusa Tenggara Timur adalah salah satu provinsi dengan angka stunting tertinggi di Indonesia. Program ini menjadi program semua kabupaten/kota se- Nusa Tenggara Timur. Keterlibatkan berbagai aktor pemerintah, aktor non pemerintah (donor, LSM, PT/Akademisi) yang mengentas stunting sangat massive.
Saya terlibat dalam sebuah survei terhadap keluarga-keluarga dengan anak stunting di sejumlah kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Utara. Survei dilakukan dengan menggunakan questionnaire pertanyaan tertutup dan terbuka. Menghadapi masyarakat dengan pendidikan rendah, membuat saya harus menyederhanakan pertanyaan-pertanyaan standar survei. Meskipun klien kami bependidikan rendah, namun secara komunikatif mereka dapat berbahasa Indonesia dengan cukup fasih.
Hal-hal yang saya temukan dalam pengalaman di pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
Pembekalan oleh pimpinan dan tim konsultan Lembaga sebelum ke lapangan terkait hal teknis maupun non teknis -- berkaitan dengan gambaran umum tentang budaya/tradisi, adat istiadat, cara hidup dan local wisdom atau kearifan local masyarakat Sumba Barat Daya.