Mohon tunggu...
Cecev Handoyo
Cecev Handoyo Mohon Tunggu... Jurnalis - Citizen Journalism

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola

Ada Nyanyian Rasis Terhadap Vinicius Junior, LaLiga Tidak Terima

15 Maret 2024   04:53 Diperbarui: 15 Maret 2024   05:39 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terungkap bahwa Vinicius Junior, penyerang andalan Real Madrid, menjadi sasaran nyanyian rasis dari para penggemar Atletico Madrid.

Kejadian ini mencuat menjelang pertandingan penting antara Real Madrid dan Inter Milan dalam babak 16 besar Liga Champions.

Respons cepat datang dari LaLiga, yang menolak tindakan diskriminatif ini dengan tegas.

Melansir dari Sky Sports, LaLiga, liga sepak bola utama Spanyol, telah mengambil langkah tegas untuk menentang perilaku rasis dalam dunia sepak bola.

Mereka akan melaporkan "nyanyian rasis yang menyedihkan" yang ditujukan kepada Vinicius Junior, penyerang Real Madrid, oleh para penggemar Atletico Madrid kepada otoritas hukum Spanyol.

Vinicius Junior, pemain Brasil yang menjadi sasaran pelecehan, telah meminta UEFA, penyelenggara Liga Champions, untuk mengambil tindakan disipliner.

Meskipun pertandingan tersebut berada di bawah yurisdiksi UEFA dan bukan LaLiga, liga tersebut tetap bertindak tegas.

Mereka akan melaporkan insiden tersebut ke Kantor Kejaksaan Kebencian.

Dalam pernyataannya, LaLiga menegaskan komitmennya untuk menjadikan sepak bola sebagai ruang yang bebas dari kebencian.

Mereka akan terus bekerja tanpa henti untuk menindak rasisme, homofobia, kekerasan, dan kebencian, di mana pun dan dalam kompetisi apa pun.

Junior sendiri telah menanggapi insiden tersebut melalui media sosial. Dia mengekspresikan harapannya bahwa UEFA akan memberlakukan sanksi yang tepat terhadap pelaku.

Video yang beredar menunjukkan beberapa pendukung Atletico terlibat dalam nyanyian rasis yang menyebut Vinicius sebagai "simpanse".

Sayangnya, ini bukanlah insiden pertama kali bagi Vinicius. Sebelumnya, dia telah menjadi korban pelecehan rasis oleh penggemar beberapa klub lain di LaLiga, termasuk Valencia dan Sevilla.

Bahkan, presiden LaLiga sendiri, Javier Tebas, telah meminta maaf atas komentar yang mengimplikasikan bahwa Vinicius telah "dimanipulasi" ketika menyuarakan pengalamannya dengan rasisme di Spanyol.

Tebas juga telah menyatakan keyakinannya bahwa rasisme bisa dihapuskan dari kompetisi dalam waktu enam bulan jika ada kerangka hukum yang tepat.

Dia menekankan bahwa LaLiga ingin melawan perilaku tidak dapat ditoleransi, seperti rasisme dan homofobia.

Selain itu, presiden FIFA, Gianni Infantino, telah menyerukan langkah-langkah baru dan lebih ketat di seluruh dunia untuk mengatasi masalah rasisme dalam sepak bola.

Dia menekankan pentingnya untuk bertindak tegas terhadap perilaku rasis, bahkan dengan membatalkan pertandingan jika perlu.

Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa dunia sepak bola sedang berusaha keras untuk mengatasi masalah rasisme.

Dengan kerja sama antara liga, federasi, dan otoritas hukum, diharapkan bahwa sepak bola dapat menjadi tempat yang lebih inklusif dan bebas dari diskriminasi di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun