Namun, alasan yang diberikan STY terkait stamina Lilipaly mungkin harus dipertimbangkan kembali.
Jika melihat performa Lilipaly dalam tujuh pertandingan terakhir bersama Borneo FC, tidak dapat dipungkiri bahwa dia mampu bermain penuh selama 90 menit tanpa tergantikan.
Bahkan, dalam tiga pertandingan terakhir, dia berhasil mencetak dua gol dan memberikan dua assist, menunjukkan bahwa kondisi fisiknya tidak bisa dianggap remeh.
Memang, Lilipaly telah absen dari panggung internasional sejak pertandingan melawan Turkmenistan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, September tahun lalu.
Namun, kontribusinya yang signifikan saat itu, membantu tim menang dua gol dalam waktu singkat, memberikan alasan kuat untuk memberinya kesempatan kembali.
Ketika melihat potensi pemain terbaik Liga 1 yang pantas dipanggil untuk tim nasional, Lilipaly menjadi pilihan yang sangat memikat.
Meski terdapat pemain lain seperti Yacob Sayuri dan Ramadhan Sananta, Lilipaly mampu menyumbang gol dan assist lebih banyak dari yang lain.
Jika STY dapat membuka pintu kembali untuk Lilipaly, timnas akan mendapatkan opsi berlimpah di lini serang.
Dengan hadirnya pemain-pemain seperti Ragnar Oratmangoen, yang baru saja dinaturalisasi, timnas memiliki kekayaan pilihan yang dapat memberikan keunggulan strategis.
Kini, semuanya bergantung pada keputusan STY. Apakah dia akan memberikan kesempatan pada Stefano Lilipaly, yang secara nyata telah membuktikan kesiapannya untuk kembali bermain untuk Garuda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H