Sedangkan di lini tengah, ada Thom Haye, Nathan Tjoe A On, dan Marselino Ferdinan (kalau diselipkan).
Di lini depan, kuota pemain juga sudah terpenuhi dengan hadirnya Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick.
Namun, sebenarnya tetap terbuka tempat bagi pemain-pemain asal Liga 1 dan pemain-pemain lokal kita yang bermain di luar negeri (abroad).
Semua ini tergantung pada racikan Shin Tae-yong, apakah dia menginginkan hasil instan atau lebih fokus pada proses pengembangan tim.
Tentu saja, Shin Tae-yong juga membuat pilihan ini berdasarkan pada target yang diberikan oleh PSSI kepadanya.
Ini merupakan bagian dari tanggung jawabnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Jika orientasinya adalah Piala Asia, di mana kita akan bersaing dengan Jepang, Irak, dan Vietnam, dia perlu memastikan bahwa skuad yang dipilihnya dapat menahan serangan dari Jepang, memenangkan pertandingan melawan Irak dan Vietnam.
Oleh karena itu, tidak ada masalah jika dia memilih untuk memanggil pemain-pemain hasil naturalisasi diaspora untuk membantu mencapai target tersebut.
Memang, metode ini dapat meningkatkan kualitas pemain lokal dengan menggandeng pemain-pemain diaspora.
Pendekatan serupa pernah diterapkan oleh Jepang pada tahun 90-an, di mana mereka menaturalisasi dua pemain asli Brasil yang tidak memiliki hubungan darah dengan Jepang.
Tujuan utama dari tindakan ini adalah untuk meningkatkan kualitas pemain lokal sehingga dapat bersaing sejajar dengan pemain naturalisasi.