Sampai kapan kegelisahan ini kututupi dengan ketegaran. Sementara rintihan rasa sakit kadang tak bisa lagi kau tahan.
Sampai kapan kesedihan ini bisa kututupi dengan senyuman. Sementara kepiluanmu selalu tampak di depan pandangan.
Kau terus berusaha untuk menjadi dirimu yang dulu. Meski rasa sakitmu kian lama kian menyayat bagai irisan sembilu. Kau tetap terlihat penuh semangat, meski rasa sakit kian hari kian menyayat.
Kau tetap berusaha menghiasi bibirmu dengan senyuman. Senyuman yang dulu selalu kau lemparkan ke setiap orang tanpa membedakan. Meski rasa sakit menghantui seluruh tubuh dan pikiran.
Kini, hanya seikat doa dan sekeranjang kasih sayang yang bisa ku persembahkan. Semoga selalu menjadi pelipur lara dan penyembuh luka yang sedang kau rasakan.
#CG @Karawang, 19-09-2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H