Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Tentangmu, Kurikulum 2013

15 Desember 2017   21:43 Diperbarui: 17 Desember 2017   05:25 2485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2013 yang lalu kau terlahir, atau dipaksa dilahirkan, dengan membawa berjuta harapan. Harapan akan tumbuhnya generasi bangsa yang lebih utuh dan sempurna.  

Generasi yang memiliki sikap spiritual untuk bekal di akhirat yang kekal. Memiliki sikap sosial yang kental. Hingga mampu menghadapi kehidupan yang terkadang frontal. Memiliki pengetahuan yang tinggi. Hingga kau mampu menjaga diri. Dan memiliki keterampilan yang mumpuni. Hingga kau mampu membawa diri.  

Tapi perjalananmu tak semulus yang dibayangkan. Garismu tak selurus yang diharapkan, oleh para pakar yang membidani kelahiranmu.

Berapa banyak upaya yang telah dilakukan untuk mempertahankanmu? Instruktur nasional telah dikenalkan, tuk memberikan pembekalan.  Instruktur provinsi telah diturunkan, tuk melakukan akselerasi. Instruktur kabupatenpun telah diterjunkan, tuk memberikan penajaman.

Berapa banyak usaha yang telah dikerjakan? Tuk menjaga kelangsungan hidupmu.  Peraturan menteri telah diubah. Buku guru dan siswapun telah direvisi. Agar kau berjalan lebih sempurna tanpa cela di sana sini.  

Berapa banyak guru yang telah dilatih, agar dapat berjalan denganmu tanpa tertatih.

Kini 4 tahun sudah kau berada di tengah-tengah kami. Tapi kenyataan tak seindah yang dimimpi.  Mengapa masih banyak guru yang tampak berjalan tertatih hingga letih?

Apa karena sistem penilaianmu, yang masih perlu ditata rapi? Ataukah karena kami, yang masih harus memperbaiki hati dan kompetensi? Agar  masalah dapat segera diatasi.  

#CG @Karawang,  15-12-2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun