Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Senyum Mentari Menyapa Pagi

19 Oktober 2017   09:10 Diperbarui: 19 Oktober 2017   09:25 6296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mentari di pagi hari (Dokumentasi Pribadi)

Malam masih menyisakan kesunyian di ujung perjumpaan. Gelapnya perlahan terusir sinar mentari di ufuk Timur. Tersenyum merekah menyapa pagi.

Embun pagi berusaha tetap bertahan di ujung dedaunan. Namun perlahan melepaskan pegangan tangannya. Meluncur menuju tanah bumi yang siap menyerap kesegaran.

Kicauan burung mulai bersahutan menyambut indahnya pagi. Namun kokok ayam tak terdengar mengantarkan mentari. Mungkinkah terusir oleh kejamnya pembangunan negeri?

Kesibukan pagi hari mulai terasa. Laju kendaraan mulai terlihat saling berkejaran dengan waktu. Para pekerja mulai terlihat menyingsingkan lengannya. Menunggu bis-bis yang akan menerobos kesibukan hari.

Ku tatap mentari yang tersenyum dengan penuh rasa syukur. Terima kasih Tuhan masih memberiku kesempatan menghirup segarnya udara pagi. []

#CG @Karawang, 19-10-2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun