Mohon tunggu...
Catur Nurrochman Oktavian
Catur Nurrochman Oktavian Mohon Tunggu... Guru - guru mata pelajaran IPS di Salah satu SMP Negeri. suka menulis, dan sudah menghasilkan beberapa buku tentang pendidikan IPS

guru mata pelajaran IPS di Salah satu SMP Negeri. suka menulis, dan sudah menghasilkan beberapa buku tentang pendidikan IPS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyoal Dimajukannya Jam Sekolah di NTT

28 Februari 2023   20:55 Diperbarui: 1 Maret 2023   16:09 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Akhir pekan Februari 2023, terjadi kegaduhan di ruang publik khususnya di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT). Pasalnya, instruksi Gubernur NTT mengenai dimajukannya jam masuk sekolah khusus untuk SMA/SMK di beberapa sekolah negeri di Kupang NTT. 

Sebelumnya, jam masuk sekolah dimulai pukul 7.15 WITA, namun Pak Gubernur meminta dimajukan menjadi jam 05.00 WITA. Niatnya mungkin bagus dan positif, yaitu ingin pendidikan di NTT khususnya di Kupang menjadi unggul dan siswanya memiliki prestasi yang baik.

Pada awalnya, instruksi ini diterapkan hanya di dua sekolah, yaitu SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 6 Kota Kupang NTT. Namun dalam perjalanannya ternyata beberapa sekolah lain berminat sehingga ada sekitar 10 sekolah yang melaksanakan uji coba. 

Dalam setiap kebijakan baru, apalagi bila diterapkan di dunia pendidikan pasti akan menuai pro dan kontra di kalangan orang tua, siswa, guru, kepala sekolah, dan masyarakat. 

Sejumlah pihak seperti Ombudsman mempertanyakan kebijakan tersebut. Memang kebijakan tersebut tidak lazim dan jarang terjadi di daerah lain di Indonesia.

Siswa masuk sekolah jam 05.00 WITA ketika Sang Fajar belum menyingsing, memang tidak biasa dan hampir tidak dijumpai di daerah lain di Indonesia.

Pertanyaannya, apakah wacana kebijakan ini sudah dikaji secara mendalam secara akademik maupun sosio kultural? Selain itu, apakah sudah mendengarkan masukan dari para pemangku kepentingan dunia pendidikan maupun pemuka agama dan tokoh masyarakat? 

Memajukan jam sekolah sejatinya memang tidak semudah membalikkan tangan karena pasti terkait dengan hal-hal lain baik bersifat sosial maupun kultural. 

Bila masuk sekolah jam 05.00, berarti siswa SMA/SMK harus berangkat lebih awal sekitar jam 4 atau jam 3.30 jika letak rumahnya jauh dari sekolah. Apakah sudah tersedia transportasi di jam-jam itu? 

Lalu bagaimana orang tua menyiapkan sarapannya? Bagaimana pula mengenai keamanan anak-anak saat berangkat ke sekolah, mengingat jam-jam pagi buta seperti itu, cukup rawan terjadinya tindak kejahatan.

Semangat Pak Gubernur memang sangat bagus untuk menjadikan anak-anak NTT khususnya di Kupang memiliki daya saing dan etos belajar yang tinggi.  

Mungkin dengan kebijakan itu diharapkan anak-anak akan meningkat semangat belajarnya karena suasana belajar saat pagi masih tenang dan jernih berpikir. Tapi jangan lupa, tidak semua kondisi anak itu sama. 

Bagaimana jika ada anak yang memang harus membantu orang tuanya bekerja sampai sore atau bahkan malam hari? Apakah mereka memiliki tidur yang cukup? Jangan-jangan anak-anak dipaksa bangun lebih awal justru menjadi tidak nyaman untuk ke sekolah.

Seyogianya kebijakan tersebut dikaji kembali dengan melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan kalau perlu harus ada kajian akademik dari perguruan tinggi. 

Hal yang perlu diteliti, apakah dengan memajukan waktu masuk sekolah menjadi jam 05.00 ada korelasi positif dengan peningkatan kualitas pendidikan? 

Kalau memang ya, maka tinggal sosialisasi dan uji coba pembiasaan terus menerus. Kalau memang tidak ada korelasinya, ya sebaiknya tidak usah diterapkan.

Sebenarnya kualitas pendidikan itu masih dapat ditingkatkan dari indikator lain seperti kualitas gurunya, sarana prasarana, dan tentu saja kebijakan pendidikan yang mendukung dalam peningkatan kualitas. Jadi jam masuk sekolah mungkin menjadi pilihan terakhir dari sejumlah indikator yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun