Mohon tunggu...
Catur Nurrochman Oktavian
Catur Nurrochman Oktavian Mohon Tunggu... Guru - guru mata pelajaran IPS di Salah satu SMP Negeri. suka menulis, dan sudah menghasilkan beberapa buku tentang pendidikan IPS

guru mata pelajaran IPS di Salah satu SMP Negeri. suka menulis, dan sudah menghasilkan beberapa buku tentang pendidikan IPS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membaca adalah "Jantungnya" Pendidikan

31 Agustus 2018   17:30 Diperbarui: 31 Agustus 2018   17:55 1352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena memfotokopi tanpa ijin penulisnya adalah suatu pelanggaran hak cipta. Hargai hak cipta orang lain dengan membelinya, agar si penulis semakin bergairah menghasilkan karya-karya selanjutnya.

Keempat, beri hadiah buku-buku bacaan pada anak didik kita di kelas setiap kali mereka berprestasi. Dan doronglah anak didik kita untuk berkarya. Bukukan karya mereka seperti puisi, cerpen, laporan pengamatan, dan beragam hasil tulisan ringan mereka, agar anak didik kita termotivasi. 

Jangan mengharapkan hasil karya tulis anak didik kita sesempurna layaknya karya-karya para pakar menulis. Hargai proses mereka dalam berkarya, sehingga mereka akan termotivasi terus untuk berkarya yang jauh lebih baik di masa mendatang. Guru pun harus memberikan contoh dengan menjadi role model bagi anak didiknya dengan menghasilkan karya tulis yang dibukukan, sehingga anak didik akan bangga dan termotivasi untuk kreatif seperti gurunya.

Kelima, sisihkan dana setiap bulannya (semampunya) untuk membeli buku-buku bacaan. Jangan ragu untuk membeli buku. Dengan membeli buku-buku secara rutin, sebenarnya tanpa disadari kita telah menginvestasikan hal yang penting dalam pengembangan diri kita. Jangan berpikir untung rugi dalam mengembangkan diri. Apalagi bagi guru yang sudah mendapatkan tunjangan sertifikasi. 

Dana tersebut memang menjadi hak sepenuhnya untuk digunakan oleh si penerima tunjangan, namun harus ada kesadaran dari seorang guru untuk menyisihkan anggaran tunjangan sertifikasi tersebut, untuk pengembangan diri yang sangat penting dalam menunjang pelaksanaan tugas-tugas keprofesionalan guru di sekolah.

Kelima upaya tersebut di atas, semoga dapat membantu menumbuhkan geliat membaca bangsa kita. Dalam upaya menumbuhkan minat membaca tersebut dibutuhkan kesungguhan dan konsistensi. Semoga tidak hanya euforia sesaat dan akhirnya mati suri. Rutin sedikit demi sedikit jauh lebih baik daripada banyak, namun hanya dilakukan di awal, kemudian berhenti bahkan hilang sama sekali. 

Harus ada upaya memelihara komitmen dalam diri dengan menjadikan membaca sebagai suatu kebutuhan sehingga membaca sebagai "jantungnya pendidikan" yang mengalirkan "darah segar" pengetahuan ke semua lini.

Apa yang terjadi jika jantung dalam tubuh kita berhenti? Maka itulah saatnya kematian datang menghampiri. Begitu pula dengan membaca. Dan jika membaca tidak lagi menjadi suatu prioritas penting dalam dunia pendidikan, maka tunggu saatnya dunia pendidikan itu "layu dan akhirnya mati". Saya dan juga Anda tentunya tidak berharap hal tersebut terjadi bukan?

Bogor 26 Maret 2016.

Sepulang dari Seminar KAGUM Bogor di Sekolah Citranusa, Cibinong. Jam 17.30 Wib.

Catur Nurrochman Oktavian (CNO)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun