Setelah mereka tiba, ternyata sudah ada disana GM Suetin. Pelatihnya lalu mengajak Vassily untuk berkenalan dengan GM Soviet itu.
Setelah bersalaman GM Suetin bertanya kepada Ivanchuk: "Jadi katakan padaku nak, apa langkah pertamamu bila pegang Putih?"
Vassily menjawab, "Saya akan bermain 1. e4 atau 1. d4 tetapi sebelumnya saya selalu bermain 1. Nf3. Namun 1. c4 adalah pembukaan favorit saya."
Bingung, GM Suetin bertanya lagi: "Jika saya bermain 1. d4, apa jawabanmu?"
Vassily berkata: "Saya akan bermain 1 ... d5 atau 1 ... Nf6 ... atau mungkin 1 ... d6 atau 1 ... e6."
GM Suetin berpikir Ivanchuk akan hancur di turnamen ini. Anak bodoh itu tidak punya sama sekali rencana pembukaan yang jelas. Dia memutuskan untuk menunjukkan kepada Vassily variasi langka dari pembukaan Gambit Menteri Diterima.
Setelah selesai menjelaskannya, dia mengajak Vassily bermain blitz agar lebih memahami berbagai variasi dari pembukaan itu.
Pelatih Vassily kemudian pamit meninggalkan mereka berdua untuk menyapa beberapa kenalan lamanya. Sekitar satu jam kemudian, dia kembali untuk menonton GM Suetin bermain blitz dengan Ivanchuk. Pelatih Vassily bertanya kepada GM Suetin berapa skor sementara pertandingan.
GM Suetin yang terlihat seperti orang baru pulang dari medan perang bergumam:
"Kami telah bermain sepuluh partai."
"Ya, tetapi berapa skornya?" tanya pelatih Vassily.